Sabtu 26 Oct 2013 19:09 WIB

Jumhur: Ada Kerinduan Etnis Sunda Maju Capres

Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat (kiri).
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID,BADUNG--Tokoh Muda Jawa Barat Moh Jumhur Hidayat menyatakan saat ini ada semacam kerinduan bahwa etnis sunda bisa maju menjadi pemimpin Bangsa Indonesia yakni tampil sebagai calon presiden (capres) RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

"Saya mendengarkan dari beberapa tokoh, bahkan dari Paguyuban Pasundan sendiri bahwa memang ada semacam kerinduan bahwa orang sunda bisa maju (sebagai calon presiden RI)," kata Jumhur Hidayat usai membrikan orasi kebangsaan dalam rangka Refleksi 85 Tahun Sumpah Pemuda di Bandung, Sabtu.

Menurut dia, dari segi jumlah, etnis sunda di tanah air ini yakni yang ada di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Provinsi Banten sangat besar dan potensial yakni jumlahnya mencapai sekitar 46 juta orang. "Secara potensial suara ini juga sangat besar ya, karena orang Sunda itu ada 46 juta orang di Indonesia," kata Jumhur.

Dengan jumlah yang cukup besar tersebut, menurut Jumhur, dirinya melihat ada harapan-harapan dari sejumlah tokoh Sunda dan perkumpulan etnis Sunda yang ada di tanah air bahwa agar ada seorang tokoh Sunda yang bisa muncul atau digadang-gadang sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia.

"Karena itu kan legitimate, tujuan kita kalau menurut saya bukan sukuisme. Pada tingkat nasional tujuan kita kan pasti yang terbaik. Ini kan sumbangan buat bangsa ini," katanya.

Ketika ditanyakan apakah dirinya sebagai tokoh muda dari Jawa Barat, pantas untuk dimunculkan sebagai calon presiden pada Pemilu 2014, Jumhur mengatakan tidak tahu.

"Saya nggak tahu, silahkan anda cari tahu sendiri karena beberapa orang sudah menyebutkan nama," ujar dia.

Bahkan ketika ditanya lagi apakah ada dari partai politik selain Partai Demokrat yang melirik dirinya sebagai calon presiden RI, Jumhur enggan memberikan jawaban pasti.

"Kalau saya rileks saja. Belum ada kok, kalaupun ada enggak usah saya omongin. Lagian juga pemilu kan masih lama," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement