Jumat 25 Oct 2013 07:52 WIB

PKS: Pemilu 2014 Gerbang Menuju Perubahan Ketiga Indonesia

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS, Anis Matta menilai, Pemilu 2014 lebih pas dijadikan gerbang menuju gelombang perubahan ketiga Indonesia, bukan sekadar pintu masuk peralihan kekuasaan.

"Pesta demokrasi ini lebih pas dijadikan gerbang menuju gelombang perubahan ketiga Indonesia, atas setidaknya tiga tahapan sejarah perjalanan bangsa Indonesia," kata Anis Matta dalan keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (25/10).

Pernyataan tersebut diungkapkan Anis dalam Seminar Nasional dan Dialog Kebangsaan bertajuk 'Dari kampus Mencari Pemimpin Indonesia' yang digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Univeritas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.

Anis menjelaskan alasan mendasar dari pernyataan tersebut terkait hakikat politik yang seharusnya menjadi 'industri' pemikiran bukan 'industri' kekuasaan. Dia menilai dengan menjadikan politik sebagai bursa gagasan, maka segenap komponen bangsa mengenal secara tepat arah perjalanan Indonesia.

Dijelaskan Anis, gelombang pertama perubahan bangsa Indonesia yakni proses peralihan sejarah yang berawal pada abad 18 sampai 20. "Saya menyebut tahap ini sebagai gelombang menjadi Indonesia," ujar Anis Matta.

Saat itu, kata Anis, penderitaan panjang di bawah kerajaan-kerajaan membawa rakyat bergerak dalam satu solidaritas sehingga lahirkan sebuah bangsa besar.

Anis mengatakan, gelombang kedua ketika Indonesia menjadi sebuah bangsa pada momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan peristiwa Proklamasi yang mengantarkan kita memiliki sebuah negera.

"Sementara era reformasi lahir dari sisi kelam orde sebelumnya. Namun, anak bangsa yang mampu menangkap ruh zaman dengan memanfaatkan nilai-nilai positif orde lalu, membawa bangsa memasuki Orde Reformasi," katanya.

Menurutnya, perjalanan panjang bangsa Indonesia tersebut, membawa Indonesia memasuki gelombang perubahan ketiga. Dia menjelaskan tuntutan perubahan ini terjadi di atas fakta bahwa kini lahir kelompok mayoritas baru yang menentukan arah bangsa ke depan.

"Sekarang kita berhadapan dengan 'new majority' yakni munculnya kelompok usia 45 tahun yang menguasai 60 persen populasi," ujar Anis.

Dalam seminar tersebut juga dihadiri beberapa pembicara yaitu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor, Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha, dan mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement