REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengajak masyarakat selalu menghidupkan semangat para pahlawan dalam diri sendiri.
"Semangat perjuangan para pahlawan Nasional jangan sampai luntur, jangan sampai nama-nama pahlawan hanya menjadi nama jalan saja," kata Prabowo dalam keterangan persnya, Selasa (21/10).
Prabowo sebelumnya berziarah ke makam Pahlawan Nasional panglima Raja Sisingamangaraja XII di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Prabowo yang mengaku keturunan Pangeran Diponegoro ini menyatakan, masyarakat harus bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan bangsa. Pasalnya hal itu merupakan cita-cita proklamasi kemerdekaan 1945.
"Kemakmuran akan tercapai jika ada perdamaian dan kerukunan. Sedang kemiskinan timbul karena huru-hara kekacauan," ujar Prabowo.
Didampingi salah satu keturunan Raja Sisimangajara XII yang bermarga Sinambela, Prabowo menabur bunga dan memberi penghormatan ke makam. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga diundang oleh komunitas tionghoa Medan dalam rangka Dialog Kebangsaan mengenai tantangan masalah Bangsa menuju Indonesia Raya.
Dalam kesempatan ini Prabowo menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) pada masa transisi kekuasaaan Presiden Soeharto ke Presiden Habibie tahun 1998. Menurutnya, pada masa itu dia tidak pernah berniat melakukan kudeta sebagaimana acap disampaikan sejumlah pihak.
"Saya waktu itu pangkostrad dengan 33 batalyon, nyatanya apakah saya kudeta? Itu tidak akan saya lakukan karena sebagai prajurit sapta marga saya takut terhadap konstitusi UUD 1945," katanya.
Prabowo mengaku lebih memilih diam menanggapi tuduhan itu. Dia percaya waktu akan membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
Prabowo menyatakan tuduhan atau fitnah juga pernah dialami Bapak pembangunan RRC, Deng Xiao Ping. Menurutnya Deng Xiao Ping pernah difitnah dan dipecat selama tiga kali sebelum akhirnya memimpin kebangkitan Cina.
"Kalau saya kan hanya satu kali dipecat, alhamdulillah. Dan saya ingin menjadi Deng Xiao Ping nya Indonesia," katanya.