Senin 21 Oct 2013 21:11 WIB

Empat Negara Tertarik Berinvestasi di Mentawai

The map of Mentawai
Foto: mentawaiadventure.com
The map of Mentawai

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pebisnis wisata asal Jepang, Singapura, Malaysia dan Thailand tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), guna mengembangkan potensi wisata budaya dan bahari di daerah tersebut.

"Sudah ada keinginan mereka berinvestasi untuk wisata di Mentawai namun baru akan dimulai tahun depan," kata Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet, di Padang Senin (21/10).

Adanya ketertarikan investor asing tersebut terjadi saat penyelenggaraan Pasar Wisata Indonesia atau Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) 2013, di Padang 18-21 Oktober 2013.

Menurut Bupati, saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi dan para buyer berencana untuk melakukan peninjauan langsung ke Mentawai sehingga belum ada kesepatakan bentuk investsasi tersebut. "Belum ada kesepakatan nilai nominalnya," katanya

Selain pengembangan wisata Mentawai, lanjut bupati, para pebisnis asing itu juga berjanji akan melakukan promosi di negara asalnya masing-masing. Sebagai timbal balik, pihak pemerintah daerah setempat juga akan melakukan kunjungan ke negara para pebisnis tersebut.

Untuk mendukung pengembangan wisata di Mentawai, saat ini Remerintah Kanbupaten (Pemkab) setempat tengah melakukan koordinasi dengan Kementrian Perhubungan RI untuk pembangunan jalan trans Mentawai. Diharapkan, alokasi dana untuk pembangunan jalan tersebut bisa terealisasi pada 2014.

Di samping itu, landasan pacu Bandara Rokot di Sipora Utara yang hanya memiliki landasan pacu 850 meter akan diperpanjang menjadi 1.500 meter sehingga memungkinkan pesawat yang lebih besar untuk melakukan pendaratan. Dijadwalakan, tim dari Dirjen Perhubungan Udara akan meninjau lokasinya minggu depan.

Diharapkan perbaikan infrastruktur tersebut bisa memudahkan akses ke Kepulauan Mentawai sehingga kunjungan wisatawan asing pun kian bertambah. Pada 2013, kunjungan wisatawan asing ditargetkan mencapai tujuh ribu orang.

"Itu umumnya untuk wisata surfing dan budaya. Saat tsunami, wisata budaya memang sempat melemah, namun sekarang sudah bangkit kembali," ujar Bupati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement