REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri keberatan apabila salah satu kadernya, Wakil Gubernur Banten Rano Karno tidak berkontribusi bagi daerahnya.
"Itu (Rano tidak berkontribusi) sangat tendensius," kata Megawati usai kunjungannya di PT KMK Global Sports di Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (21/10). Megawati tidak memberikan tanggapan saat diminta konfirmasinya mengenai rumor yang berkembang mengenai dorongan PDIP agar Ratu Atut Chosiyah segera mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Banten sehingga Rano Karno, dapat menggantikannya.
Megawati memilih melihat perkembangan terkini sebelum memberi arahan terkait permasalahan tersebut. "Kita lihat saja perkembangannya bagaimana," ujarnya.
Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Banten, Rano Karno mengaku siap menggantikan posisi Ratu Atut Chosyiah menjadi gubernur Banten sesuai mekanisme yang ada. Namun dia enggan berkomentar lebih lanjut mengenai posisi Atut saat ini dan menilai jangan dibesar-besarkan. "Komentar mengenai posisi beliau (Ratu Atut) tidak perlu dibesar-besarkan karena ada mekanismenya," ujar Rano.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah Gubernur Banten Ratu Atut bepergian ke luar negeri karena diduga mengetahui dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi non aktif Akil Mochtar terkait sengketa Pemilu Kepala Daerah Kabupaten Lebak, Banten. Kasus ini juga melibatkan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, pengusaha Susi Tur Andayani.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menegaskan partainya tidak pernah mendorong agar Ratu Atut meninggalkan posisinya sebagai Gubernur Banten sehingga Rano Karno menggantikan posisinya. PDIP, menurut Puan, mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap pencegahan Atut ke luar negeri oleh KPK.