REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS – Enam pendaki yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA tersesat saat di kaki Gunung Syawal, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
Sampai Senin (21/10) sore, baru lima dari enam pelajar tersebut yang berhasil ditemukan tim SAR Gabungan TNI/Polri dan masyarakat. Kelima pelajar yang ditemukan langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Menurut Kholisin, petugas jaga Gunung Syawal, keenam korban yang hilang tak tercatat dalam buku tamu kunjungan pendakian. Karena itu, kata dia, pihaknya kesulitan untuk melacak keberadaan ke enam pendaki yang masih berusia remaja tersebut.
Mereka, kata dia, berkemah di kaki Gunung Syawal pada Sabtu (19/10) sore. Baru pada Ahad (20/10), pihak keluarga melaporkan bahwa anak-anak mereka belum pulang ke rumahnya. ‘’Dari laporan itu kami melakukan pencarian bersama tim SAR Gabungan,’’ ujar dia.
Setelah melalui pencarian mulai Senin pagi, tim gabungan akhirnye menamukan lima dari enam remaja yang tersesat tersebut. Mereka adalah Jimi (14 tahun), Ari (16), Arip Ripmayadi (16), dan Ali Mubarok (16).
Sedangkan seorang pelajar bernama Ruli warga Desa Cikupa, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, sampai Senin sore belum ditemukan.
‘’Baru lima pelajar yang ditemukan. Seorang lagi masih dalam pencarian. Pencarian dihentikan karena cuaca tak memungkinkan,’’kata Kholisin.
Menurut penuturan Jimi, korban yang selamat, ia dan teman-temannya tersesat saat akan pulang. Ia mengaku mabuk lantaran mengkonsumsi daun pohon kecubung (tanaman sejenis kembang sepatu yang bisa memabukkan-red). Dalam kondisi mabuk, kata dia, ia dan teman-temannya terus berjalan menyusuri jalan setapak.
‘’Tapi saya tersesat jauh ke dalam hutan,’’kata dia, penduduk Dusun Jontor, Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.