REPUBLIKA.CO.ID, PALU---Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan ada camat yang sengaja memanas-manasi warganya untuk melakukan berbagai aksi protes. "Ada juga camat jadi provokator. Suruh protes, suruh demo," katanya pada rapat kerja gubernur dengan bupati/wali kota dan camat se-Sulawesi Tengah.
Longki mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut melalui pengaduan masyarakat baik yang datang langsung maupun melalui pesan singkat. Dia mengatakan camat mestinya dalam menyelesaikan konflik tidak harus menambah runyam tetapi harus melakukan upaya solusi dengan melibatkan semua unsur yang ada di wilayah itu.
Menurut Longki masih banyak kasus yang terjadi di daerah karena peran camat dan aparat keemanan yang belum maksimal. Setiap terjadi kekacauan di wilayah mestinya camat beserta kepala desa harus merespons dengan cepat sehingga konflik tersebut tidak menjalar. "Jangan ada kesan, camat tidak peduli. Jangan ada kesan sengaja pelihara konflik," katanya.
Dia mengajak camat dan kepala desa agar komitmen bersama seluruh jajaran pemerintah provinsi untuk membangun keamanan di daerah. Longki mengatakan peran pelayanan pemerintahan di tingkat kecamatan akan dimaksimalkan melalui pelayanan terpadu kecamatan (Paten) dan evaluasi kinerja kecamatan (EKK). Dia mengatakan untuk memaksimalkan peran tersebut pemerintah provinsi kemudian melakukan rapat koordinasi gubernur dengan bupati wali kota dan camat se provinsi Sulawesi Tengah.