Ahad 20 Oct 2013 07:45 WIB

Sumut Dinilai Berpotensi Lahirkan Petinju Kelas Dunia

 Pertarungan tinju (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhahammad Iqbal
Pertarungan tinju (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Reza Ali menilai Sumatera Utara memiliki karakter dan potensi untuk melahirkan petinju berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

"Saya melihat Sumut memiliki potensi melahirkan petinju hebat, karena provinsi ini memiliki bibit-bibit berbakat yang cukup banyak," katanya di Medan, Sabtu malam.

Hal itu ia katakan usai melantik kepengurusan Pertina Sumut periode 2013-2017 yang dirangkai dengan pembukaan kejuaraan nasional Sarung Tinju Emas (STE) ke-32 di Lapangan Benteng Medan.

Ia mengatakan, sejarah membuktikan bahwa banyak petinju handal yang lahir dari Sumatera Utara seperti Samsul Anwar Harahap yang pernah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Bahkan usai kejayaan Samsul Anwar, muncul penggantinya yakni Martin Sihombing yang juga dari Sumut dan pernah menunjukkan kelasnya pada kejuaraan tingkat dunia di India di tahun tahun 1992.

"Saat itu saya sebagai official. Martin saat itu berhasil menumbangkan petinju dari Korea, Jepang, Kazakhstan, Mongolia, padahal saat itu usianya masih cukup muda," katanya.

Untuk itu ia berharap kepada pengurus yang baru dilantik, diharapkan dapat lebih memperbanyak menggelar kejuaraan, karena dengan demikian petinju binaan dapat lebih terasah kemampuannya.

"Pembinaan usia dini juga harus menjadi prioritas, karena bagaimanapun regenerasi juga tidak boleh kita lupakan," katanya.

Sementara Wakil Gubernur Sumatera Utara T. Ery Nuradi mengatakan provinsi itu memiliki 33 kabupaten/kota, dan jika setiap daerah minimal menggelar kejuaraan sebulan sekali saja, maka petinju Sumut tidak akan kekurangan "jam terbang".

"Kalau even tinju bisa teratur digelar, bukan tidak mungkin akan semakin banyak lahir petinju-petinju handal dari daerah ini kedepannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement