Sabtu 19 Oct 2013 15:12 WIB

Mantan Ketum Partai Demokrat 'Dijemput' BIN, Ada Apa?

Rep: Stevy Maradona/ Red: Karta Raharja Ucu
 Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso.
Foto: FOTO ANTARA/Ridhwan Ermalamora Siregar
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso dikabarkan 'dijemput' staf Badan Intelejen Negara (BIN), Jumat (18/10) pagi. Ada apa?

Kabar ini beredar melalui laman YouTube yang diunggah organisasi massa Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), besutan mantan ketum PD, Anas Urbaningrum.

Sedianya, PPI mengadakan dialog bertajuk dinasti politik dan politik meritokrasi, Jumat siang. Diskusi ini menghadirkan tiga pembicara, yakni pengamat politik UI, Chusnul Mariyah; mantan ketum DPP PD, Subur Budhisantoso; dan anggota DPR Bambang Soesatyo. Namun sampai jelang diskusi, Subur dan Bambang tidak muncul.

Sesaat sebelum diskusi dimulai, M Rahmad moderator diskusi mengatakan Bambang berhalangan hadir. Sementara untuk Subur, "Kita dikabarkan tadi oleh panitia (diskusi) bahwa pukul 09.00 WIB beliau (Subur) dijemput oleh staf BIN," kata Rahmad dalam video youtube berjudul 'Pembicara Rumah Pergerakan Dijemput Staf BIN'.

Video diunggah 18 Oktober kemarin. Video berdurasi 03.32 menit ini sudah ditonton sedikitnya 1.500 pengguna YouTube. Dalam keterangan, tertera: Dialog Pergerakan dengan tema Dinasti vs Meritokrasi Politik batal menghadirkan Prof Subur Budhisantoso karena yang bersangkutan dijemput oleh staf BIN beberapa jam menjelang acara.

Ormas PPI dibentuk Anas Urbaningrum yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Hambalang.

Rahmad menambahkan, ajudan Subur kemudian menyampaikan kalau ingin menjemput agar di kantor BIN di Kalibata. Panitia diskusi, kata Rahmad, sebelum Shalat Jumat bergerak ke kantor BIN. Namun mereka tidak bisa bertemu Subur. Akhirnya panitia bisa menghubungi Subur lewat telepon genggamnya.

Subur mengatakan, ia dijemput Jumat pagi pukul 09.00 di rumahnya oleh staf BIN. Hingga kini ROL terus berupaya menghubungi Subur maupun dari BIN terkait peristiwa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement