Sabtu 26 Oct 2013 20:57 WIB

Isi Lengkap SMS yang Diduga dari SBY Soal PPI

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, beredar SMS yang diduga dikirim oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada para petinggi partainya. Isi SMS tersebut sempat membuat Demokrat bersitegang dengan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) besutan Anas Urbaningrum.

Berikut ini, isi SMS yang diduga dikirim SBY ke sejumlah petinggi Demokrat beberapa waktu lalu.

Dari: Ketum/Ketua MT PD

Kepada:

1. Kahar PD

2. Ketua Wanbin PD

3. Ketua Wanhor PD

4. Para Waketum PD

5. Sekjen PD

6. Ses MT PD

7. Bendum PD

8. DE PD

9. Ketua Fraksi PD DPR

Tembusan: Prof S Boedisantoso

1. Sore ini, ketika saya baru saja sampai di Jakarta dari Kunker ke Jatim & DIY, saya dikejutkan oleh sebuah berita yang bombastis, provokatif & agitatif. Judul berita yg ada di sejumlah media berbunyi "Rezim SBY menggila". Diberitakan bahwa Prof Boedisantoso (BS) pendiri PD diculik oleh BIN (Badan Intelijen Negara), sehingga tidak bisa menghadiri acara PPI. Pihak Istana, begitu manuver politik itu, diminta untuk menjelaskan.

2. Sekitar 2 jam yang lalu saya mendapatkan laporan dari Ka BIN bahwa berita itu tidak benar. Bohong. Tidak ada yang disebut penculikan itu. Saya mendengar bahwa pernyataan diculiknya Pak Boedisantoso itu dari Anas & Pasek. 

Selanjutnya BIN akan memberikan pernyataan pers pada malam hari ini. Bahkan atas pencemaran nama baik BIN sebagai lembaga negara, BIN mempertimbangkan untuk mengadukan pencemaran nama baik itu ke pihak kepolisian. 

Saya juga marah terhadap fitnah keji itu, dan saya minta diusut secara tuntas. Jelaskan kepada rakyat apa yang sungguh terjadi. Negara kita negara hukum, bukan negara fitnah.

3. Sebagaimana saudara ketahui hubungan kita dengan Pak BS baik. Beliau saya angkat menjadi anggota Wantimpres selama 5 tahun. Pandangan-pandangannya juga jernih. Pak BS sangat peduli pada pluralisme & kerukunan sesama komponen bangsa. 

Pak BS adalah salah satu anggota Dewan Pembina PD, meskipun sekarang ini berada dlm status "non aktif" karena menjadi Komisaris di salah satu BUMN.

4. Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi pihak Anas terus-menerus menyerang & menghantam saya & Partai Demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah & diam, saatnya untuk saya hadapi tindakan yang telah melampaui batasnya itu. Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam & hancur. 

Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat & SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib & masa depan jutaan kader & anggota PD di seluruh Indonesia.

5. Jika terbukti Pasek (yang masih anggota DPR dari FPD) menyebarkan berita bohong yang mencemarkan nama baik BIN, dan secara tidak langsung nama baik Presiden, saya kira Dewan Kehormatan harus mengambil sikap & mulai bekerja secara serius. 

Yang penting fakta, jangan fitnah. Kalau Pasek ternyata tidak mengeluarkan pernyataan yang bersifat fitnah itu, ya tidak boleh diberikan tindakan.

6. Selama ini saya tidak menanggapi serangan-serangan Anas terhadap saya. Mengapa? Saya malu jika harus meladeni. Yang jelek nama saya & PD sendiri. Lawan-lawan politik akan bertepuk tangan. Saya malah berpikir setelah tidak jadi Presiden akan saya hadapi secara serius. Atau biar lewat dulu Pileg 2014. 

Setelah itu akan saya hadapi benar-benar. Biasanya yang punya kekuasaan yang dzalim, sekarang yang didzalimi malah saya. Biar keadilan & kebenaran tegak. 

Kalau Anas tidak korupsi mengapa takut? Mengapa tidak berani membantah Nazarudin? Mengapa malah saya yang di-serang? Apa bisa Presiden melarang atau menyuruh KPK? Tak seorangpun yang bisa. Ingat. 

Anas tidak diberhentikan oleh PD, dia berhenti sendiri.  Itupun partai yang kita dirikan dengan penuh perjuangan & pengorbanan ditinggal begitu saja. Tidak ada tanggung jawabnya. Tadinya saya tidak mau bicara seperti ini. Biar saya simpan saja dalam hati saya. 

Tetapi Anas amat ganas dalam menyerang & menghancurkan saya & partai kita. Bahkan secara terbuka mengatakan jangan harapakan PD akan bangkit & berhasil.

7. Menghadapi Pemilu 2014 kita harus kompak. Harus satu. Jika memang ada yang tidak setia & melawan partai kita, kita persilakan untuk meninggalkan partai ini. Bagi saya tidak mengapa, berapapun yang akan meninggalkan Partai Demokrat.

8. Saatnya kita tegas, berani & menegakkan kebenaran & keadilan. Untuk partai kita, untuk kehormatan kita dan untuk bangsa kita.

9. Jika saudara telah menerima SMS ini harap memberitahu ADC Presiden, agar saya tahu bahwa saudara telah membaca & mengindahkan isi SMS ini.

10. Terima kasih. Selamat berjuang. Tuhan beserta kita.

Jakarta, 19 Oktober 2013

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement