Jumat 18 Oct 2013 13:48 WIB

Musim Paceklik, Nelayan Jual Perabot Rumah Tangga

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
 Seorang nelayan mengangkat jaring di wilayah pesisir pantai. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang nelayan mengangkat jaring di wilayah pesisir pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Musim paceklik melanda nelayan kecil di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu. Untuk bertahan hidup, mereka pun terpaksa menjual barang-barang rumah tangga.

 

"Sudah sejak sebulan yang lalu, angin di laut bertiup kencang," kata seorang nelayan asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kasmadin (47), Kamis (17/10).

 

 

Kasmadin mengatakan, akibat angin kencang, gelombang di laut juga menjadi tinggi. Dampaknya, ikan di laut menjadi susah dicari.

Padahal, lanjut Kasmadin, kebutuhan hidup sehari-hari untuk keluarga harus selalu terpenuhi. Karenanya, dia terpaksa menjual perabot rumah tangga. Seperti meja kursi dan televisi.

Kasmadin menambahkan, sebelum menjual perabot yang ada di rumahnya, dia telah berutang terlebih dulu kepada juragan kapal maupun pemilik warung sayur. Namun, saat ini utang tersebut telah membengkak. "Saya malu kalau terus-terusan berutang," tutur Kasmadin.

Hal senada diungkapkan nelayan asal Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Wasdirah (46). Nelayan jaring rampus itu mengaku telah menggadaikan sepeda motor miliknya sepekan yang lalu.

 

"Saya butuh uang untuk membiayai anak sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang harganya terus naik," kata Wasdirah.

Wasdirah mengaku sudah malu berutang kepada juragan kapal maupun pemilik warung sayur yang ada di sekitar rumahnya. Sebab, utangnya terus bertumpuk dan belum pernah dicicil. "Bayar utangnya ya nanti kalau saya sudah bisa kembali melaut," ujar Wasdirah.

Sekarang, kondisi cuaca dan gelombang di laut sulit diprediksi. Ia berkata, kondisi cuaca dan gelombang yang sedang tenang bisa tiba-tiba berubah menajdi buruk, begitu pula sebaliknya. "Nelayan jadi sulit untuk melaut," katanya menandaskan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement