Kamis 17 Oct 2013 16:07 WIB

Pelempar Bom Molotov Anggota Berandal Motor

Rep: Djoko Suceno/ Red: Dewi Mardiani
Aksi pelemparan bom molotov (ilustrasi)
Aksi pelemparan bom molotov (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Polisi mulai mengendus identitas pelaku pelemparan bom molotov yang mengakibatkan empat pelajar menjadi korban. Pelaku pelemparan bom itu teridentifikasi sebagai anggota kelompok berandal motor di Kabupaten Ciamis. Polisi kini tengah mengejar para pelaku yang diduga berjumlah dua orang tersebut.

‘’Identitasnya sudah kita ketahui. Hanya saja pelaku tak ada di rumahnya saat kita akan melakukan penangkapan,’’kata Kapolsek Kawali, Kompol Oo Rusdita, Kamis (17/10). Menurut Oo, sejumlah saksi yang telah dimintai keterangannya mengatakan, kedua pelaku sebelum melakukan pelemparan bom molotov terlebih dulu membeli bensin eceran tak jauh dari tempat kejadian perkara.

Bensin inilah, kata dia, yang diduga dijadikan bahan untuk membuat bom molotov.  ‘’Pengejaran masih terus kita lakukan. Tempat-tempat yang diduga menjadi persembunyian pelaku sudah kita datangi. Namun belum kita temukan,’’ujar dia.

Empat orang remaja mengalami luka bakar di tubuhnya setelah satu bom Molotov yang dicampur air keras dilemparkan oleh sekelompok orang. Peristiwa tersebut terjadi Ahad (13/10) dini hari di depan SDN 1 Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Tiga dari empat korban sempat kritis dan dirawat di RSUD Ciamis. Hingga kini ketiga korban masih menjalani perawatn intensif di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

Empat remaja yang jadi korban pelemparan bom molotov tersebut, yaitu Ami (14 tahun) siwa kelas delapan SMP Muhammadiyah Kawali, Rijwan (13), Agus (14), dan Ismi (14). Para korban umumnya mengalami luka bakar dengan kulit melepuh di beberapa bagian tubuhnya. Diduga bom molotov yang dilemparkan dan meledak tersebut dicampur dengan air keras. ‘’Kami masih menyelidiki kasus pelemparan bom molotov ini,’’ kata Oo, Senin (14/10).

Agus dan Rijwan, pelajar kelas tiga dan dua SMP Muhammadiyah Kawali mengalami luka berat. Sedangkan dua pelajar lainnya, Ismi dan Ami, juga pelajar SMP Muhammadiyah, mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya. ‘’Baru sehari dia (Agus) bisa duduk di tempat tidur. Sebelumnya dia kritis akibat luka bakar di wajahnya,’’ kata Lili, orang tua Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement