Rabu 16 Oct 2013 21:09 WIB

PAN: Koalisi Pemerintahan Terseok-seok

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Koalisi (ilustrasi)
Foto: monitorindonesia.com
Koalisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi partai politik di pemerintahan berjalan terseok-seok. Hal ini terjadi karena partai-partai koalisi sudah mulai fokus pada agenda politik mereka masing-masing di Pemilu 2014. 

"Koalisi masih jalan meski terseok-sekok. Karena semuanya sudah menatap 2014," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Hakam Naja ketika dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (16/10).

Wakil Ketua Komisi II mengatakan kondisi semacam ini terjadi karena koalisi dibangun berdasarkan sandaran-sandaran pragmatis partai. Koalisi tidak dibentuk berdasarkan kesamaan visi apalagi idelogi politik. "Istilahnya mereka ketemu di tengah jalan," ujarnya.

Hilangnya sandara ideologi dalam pembentukan koalisi terjadi karena partai politik sama-sama masih berada dalam tahap mencari jati diri. Naja mengatakan belum ada partai yang benar-benar menjadikan ideologi maupun garis perjuangan sebagai sandaran politik. "Belum ketemu standingnya," katanya.

Seiring waktu Naja percaya proses pembentukan koalisi akan semakin baik. Hal ini karena secara alamiah partai politik akan memantapkan jati diri ideologinya seiring dengan kesadaran dan sikap kritis masyarakat. 

Pada akhirnya, efektif atau tidak koalisi pemerintahan jelang 2014 amat ditentukan pada kinerja masing-masing pimpinan kementerian. Dia berharap sisa waktu pemerintahan yang ada benar-benar bisa dimanfaatkan perwakilan partai politik di kementerian untuk kepentingan rakyat. 

"Dalam konteks kerja saya rasa masih akan berjalan. Tapi optimal tidaknya bergantung dari masing-masing pimpinan kementerian," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement