REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN---Bawang putih impor asal China saat ini menguasai pasar di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara setelah bawang merah asal Malaysia tidak beredar lagi di daerah itu. Sahabuddin, seorang agen bawang di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, mengungkapkan dirinya mendatangkan bawang putih dari negara tirai bambu melalui Makassar Sulawesi Selatan karena bawang putih dari Tawau Sabah Malaysia tidak mampu bersaing.
Menurut dia, bawang putih asal China yang diekspor oleh perusahaan Xuzhou Liming.Co.Ltd itu dipesan dari seorang distributor di Makassar dengan harga Rp11.000-Rp12.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang putih asal Malaysia lebih tinggi yaitu Rp14.000 per kilogram sehingga pedagang di wilayah tersebut memutuskan untuk tidak memesan dari negara tetangga itu, kata Sahabuddin. "Saya tidak berani ambil bawang putih dari Tawau (Malaysia) karena harganya mahal dibandingkan dengan bawang putih dari Makassar," katanya.
Ia mengungkapkan, harga bawang putih asal Malaysia lebih mahal akibat naiknya kurs rupiah terhadap ringgit Malaysia akhir-akhir ini yang mencapai Rp 3.500 per satu ringgit Malaysia. Oleh karena itu, bawang putih Malaysia harus dijual kepada pedagang eceran seharga Rp17.000-Rp18.000 per kilogram sementara bawang putih asal China hanya Rp15.000 per kilogram. Sahabuddin mengatakan, setiap pekan memesan bawang putih China dari Makassar sebanyak empat ton.