REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Jakarta Monorail, Edward Soeryadjaya mengatakan, pembangunan monorel tahap awal akan dimulai sepanjang jalur hijau yang menghubungkan kawasan Kuningan hingga Palmerah.
"Dibangunnya sistem monorel ditujukan untuk memberikan alternatif bagi para warga Jakarta yang ingin menghindari kemacetan dijalan," ujar Edward dalam peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek monorel Jakarta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Rabu (16/10).
Ia mengatakan syarat dan kondisi untuk melanjutkan pembangunan proyek monorel Jakarta telah terpenuhi, sehingga pihaknya segera melakukan kegiatan konstruksi. "Kami terus berkoordinasi dengan Pemprov DKI selama konstruksi berlangsung. Kami juga mensosialisasikan kepada masyarakat kemungkinan terjadinya kemacetan di titik seputar lokasi pembangunan," tuturnya.
Edward berkata, pihaknya akan menggunakan kereta buatan Cina CNR Corporation Limited untuk proyek monorel Jakarta. CNR adalah badan usaha milik negara Republik Cina yang bergeak dalam bidang manufaktur, salah satunya kereta untuk sistem mass rapid transit.
"Kami masih dalam tahap penyelesaian dokumen teknis rolling stock untuk proyek monorel," tuturnya.
Proyek Monorel adalah sistem sarana transportasi massal berbentuk kereta tunggal yang sedang dalam tahap pembangunan di Jakarta. Proyek monorel akan terbagi menjadi dua jalur, beroperasi di area-area paling strategis di Jakarta.
Green Line (jalur hijau) mempunyai panjang 14,3 kilometer dengan 16 stasiun dari Palmerah ke Kuningan melalui Sudirman, dan Blue Line (jalur biru) terbentang sepanjang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun dari Kampung Melayu sampai Grogol.