REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto membantah pernyataan Megawati Sukarnoputri soal perlunya presiden perempuan di Indonesia sebagai bentuk sinyal dukungan terhadap Puan Maharani di pilpres 2014.
Menurutnya partai menyiapkan regenerasi kepemimpinan tanpa membedakan gender. "Namanya, partai kita menyiapkan pemimpin," kata Hasto di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (10/10).
Hasto mengatakan, Puan memang memiliki posisi strategis di PDI Perjuangan. Namun menurutnya konteks pernyataan Megawati lebih mengarah pada harapan meningkatnya kesadaran perempuan secara menyeluruh dalam berbagasi aspek kehidupan berbangsa bernegara.
"Mbak Puan kita lihat punya tempat strategis. Tapi konteksnya itu menyiapkan perempuan sebagai pemimpin tanpa membedakan gender," ujarnya.
Hasto menyatakan Megawati memiliki kegelisahan terhadap rendahnya kesadaran perempuan Indonesia sekarang di bidang politik. Padahal muara pembangunan bangsa di mulai dari rumah tangga. "Masa depan Indonesia ditentukan kaum ibu dan perempuan," katanya.
Lewat pernyataannya, kata Hasto, Megawati ingin perempuan bisa maju di bidang mereka masing-masing. Perempuan harus memiliki cita-cita yang sama untuk kemanjuan bangsa dan negara. "Perempuan harus bergerak sesuai bidangnya tanpa terjebak dogma dan gender," ujarnya.