REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kawasan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta akan diusulkan menjadi kawasan perjuangan. Usulan ini akan disampaikan ke Kota Yogyakarta untuk diteruskan ke Pemda DIY.
Camat Gondokusuman Jalaludin, mengatakan, di Kotabaru terdapat peristiwa sejarah yaitu penyerbuan pasukan Jepang yang menduduki Kotabaru sebagai tempat perkantoran.
Selain itu Kotabaru dulunya adalah markas para pejuang di Yogyakarta. Peristiwa serbuan Kotabaru sendiri 68 tahun lalu diperingati warga Gondokusuman pada, Senin (7/10).
"Kita akan usulkan ke Pemkot Yogyakarta, karena kawasan ini merupakan markas pejuang dan tempat penyerbuan pasukan Jepang," ujarnya.
Upacara peringatan Serbuan Kotabaru sendiri diikuti oleh para veteran perjuangan, prajurit TNI, peljar dan mahasiswa. Peringatan juga ditandai dengan penyalaan obor pada monumen Serbuan Kotabaru sebagai simbol semangat pahlawan tetap memyala membara.
Dikatakan Jalaludin, selama ini peringatan Serbuan Kotabaru masih bersifat lokal. Termasuk sejarah peristiwa itu juga belum banyak dikenal masyarakat.
Padahal peristiwa yang terjadi 7 Oktober 1945 itu memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang.
"Dengan usulan kawasan perjuangan itu peristiwa dan pesan sejarah peristiwa itu akan lebih dikenal. Paling tidak ada edukasi sejarah di masyarakat tentang peristiwa ini. Terutama kepada genarasi muda," katanya.
Hal senada juga dikatakan Djamin Ketua Panitia Peringatan Serbuan Kotabaru ke 68 tahun. Dia mengakui belum banyak masyarakat yang mengetahui sejarah Serbuan Kotabaru. Oleh sebab itu pihaknya mendukung usulan Kotabaru jadai kawasan perjuangan itu.
Padahal nilai sejarah dalam peristiwa itu menunjukan semangat nasionalisme warga yang secara spontan ikut membantu menyerang.
"Semangat rela berkorban inilah yang ingin kita sampaikan. Harapan kami generasi muda bisa meneruskannya. Rasa rela berkorban inilah yang kini berkurang," kata Djamin.
Menanggapi hal ini Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Ahmad Fadli mempersilahkan wilayah untuk mengusulkan Kotabaru menjadi kawasan Perjuangan.
Selama ini sejumlah nama-nama yang gugur dalam peristiwa itu sudah dijadikan nama-nama jalan di antaranya Jalan Sabirin, Soeroto dan Jalan Trimo.
"Silakan diusulkan, nanti akan kami kaji dan bahas. Yang terpenting peringatan ini menjadi momentum memaknai semangat perjuangan guna meneruskan pembangunan. Dimulai dari diri kita masing-masing untuk berkarya nyata," urai Fadli.