REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengumpulkan pelajar yang memiliki potensi nakal. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya peristiwa penyiraman air keras kepada penumpang PPD jurusan Kampung Melayu-Grogol yang diduga pelakunya adalah pelajar.
"Saya sudah intruksikan pada Pak Taufik (Kepala Dinas Pendidikan), kita mau kumpulin anak-anak yang berpotensi nakal untuk ketemu dengan pak gubernur. Kita duduk bareng dan menayangkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama.
Dia mengatakan, untuk mengumpulkan pelajar berpotensi nakal, pihaknya akan melibatkan guru-guru dan OSIS dari tiap sekolah. Sebab, ujar pria yang akrab disapa Ahok ini, mereka-lah yang paling tahu siswa mana saja yang ditengarai dapat melakukan tindakan kriminal.
Selanjutnya, kata dia, pelajar-pelajar tersebut akan dikumpulkan untuk diberi pengarahan oleh gubernur.
Menurut Ahok, ide untuk mengumpulkan pelajar yang berpotensi nakal itu berawal dari masukan Mantan Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Karenanya, kata dia, Jakarta ingin mencontoh Surabaya dalam hal menertibkan pelajar.
Seperti diketahui, seorang pelajar menyiramkan air keras melukai 13 orang penumpang PPD 213 saat bus berhenti di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (4/10) sekitar pukul 06.05 WIB.
Akibatnya siram air keras, dua orang penumpang terluka parah pada bagian wajah, sedangkan 11 orang lainnya luka pada bagian tubuhnya.
Pelakunya sendiri telah berhasil ditangkap pada Sabtu (4/10) malam. Petugas kepolisian menangkap pelajar kelas 12 SMK 1 tersebut di Perumahan Villa Mutiara Gading Kebalen Bekasi, Jawa Barat.