Sabtu 05 Oct 2013 10:13 WIB

TWA Batuangus Siap Jadi Pesaing Keindahan Bawah Laut Bunaken

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Keindahan bawah laut di Taman Wisata Alam Batuangus, Sulawesi Utara
Foto: Dok. BKSDA Sultra
Keindahan bawah laut di Taman Wisata Alam Batuangus, Sulawesi Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunjung wisata selama ini kebanyakan hanya mengenal Bunaken sebagai taman bawah laut terindah di Indonesia.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Sudiyono mengatakan, kini Bunaken memiliki pesaing, yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Batuangus yang berada di Kota Bitung, Sulawesi Utara, dengan jarak tempuh sekitar 60 kilometer dari Manado ke Bitung dan 15 km ke arah Kasuwari.

"Keindahan bawah laut di TWA Batuangus tidak kalah menariknya dengan Taman Nasional Bunaken," ujar Sudiyono kepada Republika, Jumat (5/10).

Sejauh ini, kawasan Batuangus belum banyak dilirik wisatawan nusantara juga mancanegara. Pengunjung hanya mengenal Bunaken dengan panorama bawah lautnya dan TWA Batuputih dengan panorama hutan tropis dan paket pengamatan satwa liar, seperti Tarsius (Tarsius spectrum), dan Kera Hitam atau Yaki (Macaca nigra).

Hasil inventarisasi karang di Batuagus pada 2013 menunjukkan terdapat 33 jenis karang, terdiri dari 27 jenis karang keras dan enam jenis karang lunak dengan 195 jenis ikan karang yang termasuk ke dalam 37 famili. Keindahan alam hutan tropis di TWA Batuangus juga lebih bagus dibanding TWA Batuputih dan hutan Tangkokonya.

TWA Batuangus memiliki beberapa jenis flora khas hutan tropis yaitu Cemara (Casuarina equisetifalia), dan beringin (Ficus septica). Pada musim-musim tertentu, pengunjung juga dapat menjumpai Bunga Bangkai (Amorphophallus, sp), dengan keanekaragaman jenis fauna yaitu Tarsius (Tarcius spectrum), Yaki (Macaca nigrfi, Elang (Accipiter greiceips) dan beberapa jenis burung lainnya.

Menurut cerita masyarakat setempat, kata Sudiyono, di TWA Batuangus juga masih sering dijumpai beberapa ekor kawanan Rusa.

Keindahan kawasan ini juga dilengkapi dengan keberadaan bukit yang terbentuk dari lava letusan gunung berapi sekitar tahun 1839 dengan warna hitam pekat Iayaknya batu yang terbakar(angus/gosong) yang memanjang menuju laut, seperti batu hitam yang terdapat di Kota Ternate.

Keberadaan anggrek yang tumbuh diatas batu juga hanya dapat dilihat di kawasan TWA Batuangus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement