REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi mengundang para pimpinan negara untuk rapat di Istana Kepresidenan. Bahasan utama tak lain mengenai nasib Mahkamah Konstitusi yang ditinggal ketuanya karena ditangkap KPK.
Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan pertemuan dilakukan pada Sabtu (5/19).
"Melalui Mensesneg, Presiden mengundang seluruh pimpinan lembaga negara untuk membahas mengenai MK," katanya, Jumat (4/10).
Ia mengatakan pertemuan itu penting sebagai sarana konsultasi antar pimpinan lembaga negara untuk menjaga kestabilan dan kepercayaan terhadap lembaga negara.
"Pasca penangkapan Ketua MK Akil Mochtar perlu ada konsultasi dengan lembaga lain demi menjaga kestabilan dan kepercayaan terhadap lembaga negara," katanya.
Pimpinan lembaga negara itu meliputi DPR, MPR, BPK, MA dan juga KY, kecuali MK. "Kali ini kita akan konsultasi lebih bijak soal MK dengan pimpinan lembaga negara lainnya. Itulah kenapa MK tidak hadir, tidak diundang," katanya.
Setelah pertemuan tersebut, rencananya Presiden SBY akan memberikan pernyataan.