REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Kepolisian Sektor Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berhasil mengungkap kasus teror bom yang terjadi di Alfamart Imam Bonjol III Kampung Gardu Sawah, dalam dua hari.
"Pelaku yang berhasil ditangkap di Desa Kalijaya, Kecamatan, Cikarang Barat bernama Adi Nugroho (27) yang ternyata mantan pegawai toko yang telah keluar selama delapanb bulan lalu," kata Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Andre Librian, dalam gelar kasus di Mapolsek Cikarang Barat, Jumat.
Menurut dia, pelaku ditangkap berkat penyelidikan saksi-saksi dan pengumpulan bukti-bukti kuat yang pada akhirnya mengarah kepada Adi.
"Dua hari kami bekerja ekstra di bantu tenaga teknologi informasi hingga akhirnya pelaku dapat kami tangkap di Jababeka II, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi," katanya.
Dari hasil intrograsi petugas, pelaku nekat menjalankan aksinya lantaran sakit hati kepada koordinator wilayah toko yang sering melakukan mutasi terhadap dirinya.
"Sakit hati motifnya, Pelaku merasa kesal lantaran saat bekerja di Alfamart sering dimutasi oleh atasanya," katanya.
Akibat perbuatannya itu, pelaku terancam pasal berlapis di antaranya Pasal 6 UU RI no 15 tahun 2003 tentang pidana Terorisme dan atau pasal 29 Jo Pasal 45 ayat (3) UU RI No 11 tahun 2008 kentang Informasi Transaksi Eletronik dan pasal 335 KUHP.
"Ancaman penjara maksimal 20 tahun penjara," ujarnya.
Menurut Andre, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit telepon genggam merk Mito warna hitam dengan dua 'sim card' dengan nomor 085377775348 dan 087804285086.
"'Handphone' dan dua nomor itu yang digunakan pelaku untuk melakukan teror bom di Alfamart tersebut. Kami juga mengamankan satu unit pesawat Matrix warna hitam milik Alfamart," ujarnya.
Aksi teror bom melalui SMS itu terjadi di Alfamart Imam Bonjol III Kampung Gardu Sawah, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/10).
Pelaku melakukan teror bom dengan mengirimkan SMS sebanyak tiga kali dengan dua nomor berbeda kepada nomor server Toko Alfamart.
Di antaranya, "Waspada Sudah Saya Letakan Bom Di Toko Anda" kemudian SMS kedua dan ketiga bertulis sama " 2 Jam Lagi Akan Saya Ledakan...Waspada".
Mendapat laporan tersebut, kepolisian langsung menerjunkan Tim Gegana Polda Metro Jaya guna memeriksa bom. Hasilnya, ternyata bom tersebut tidak ada atau steril.