Jumat 04 Oct 2013 14:26 WIB

Dunia Soroti Akil Mochtar

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Dewi Mardiani
Akil Mochtar
Foto: Antara
Akil Mochtar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan suap Pilkada Gunung Mas dan Lebak yang melibatkan Ketua MK Akil Mochtar tersiar luas di media internasional.

Kantor berita AFP menyebut Akil ditangkap dengan tuduhan suap mencapai 250 ribu dolar AS. Kasus ini disebut sebagai kasus korupsi kelas kakap. AFP menyebut penangkapan Akil Mochtar ini mengikuti penangkapan mantan ketua SKK Migas, Rubi Rubiandini, dan serangkaian kasus korupsi yang melibatkan Partai Demokrat pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bahkan, AFP menyebut pidato SBY soal penangkapan Akil dan korupsi adalah pernyataan publik yang langka oleh seorang SBY. "Setelah penangkapan terakhir, Yudhoyono membuat pernyataan publik yang langka," tulis AFP.

Aljazeera menulis, penangkapan Akil Mochtar ini menegaskan korupsi di Indonesia sudah sampai level kronis. Level ini sebut Aljazeera akan mengerem laju investasi. Tak ketinggalan media yang berbasis di Timur Tengah ini menyentil Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim di dunia.

"Korupsi kronis telah mengerem investasi di negara Muslim terbesar di dunia dan mencoreng pemerintahan Yudhoyono dua tahun terakhir," sebut Aljazeera.

Kantor berita Reuters tak ketinggalan menyematkan Indonesia sebagai 'one of the world's most corrupt countries'. Reuters mencermati kritikan kepada presiden SBY yang disebut kurang memberikan dukungan terhadap KPK, terutama masalah dana.

Selain menceritakan kronologi penangkapan Akil oleh KPK, Reuters menekankan tekanan kini berada pada presiden SBY. Reuters kembali menjabarkan beberapa kasus korupsi multi juta dolar yang melibatkan orang-orang dekatnya di partai dan pemerintahan. "Kasus di regulator minyak dan kompleks olahraga yang melibatkan menteri dari partainya membuat popularitasnya jatuh," tulis Reuters.

The Telegraph menulis penangkapan Ketua MK oleh KPK adalah penangkapan ketiga yang melibatkan orang besar di Indonesia. The Telegraph juga menceritakan kronologis penangkapan Akil bersama anggota DPR dari Fraksi Golkar, Chairunnisa. Media asal Inggris ini juga menyebutkan sebelum menjadi hakim konstitusi, Akil adalah anggota DPR dari Fraksi Golkar. The Telegraph juga menyebut korupsi di Indonesia sebagai wabah. "Wabah korupsi di Indonesia telah menghalangi investasi asing masuk," papar The Telegraph.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement