REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pengerukan Waduk Tomang yang terletak di wilayah Jakarta Barat sebagai salah satu langkah antisipasi banjir di ibukota.
"Selain Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio, kali ini kita melakukan pengerukan Waduk Tomang. Segala aktivitas pengerukan ini dilakukan agar tidak ada pemukiman warga yang terendam air," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Manggas Rudi Siahaan di Jakarta, Jumat.
Menurut Manggas, pengerjaan pengerukan tersebut telah dilaksanakan sejak Rabu (2/10)dan ditargetkan bisa rampung dalam waktu kurang lebih satu bulan kedepan.
"Untuk hari ini, alat-alat berat, diantaranya escavator masuk ke dumping site. Pengerjaan pengerukan waduk ini diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar satu bulan," ujar Kepala Dinas PU Jakarta, Manggas.
Berbeda dengan Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio, dia menuturkan pihaknya tidak melakukan pemindahan atau relokasi warga dalam proses pengerukan Waduk Tomang.
"Untuk Waduk Tomang, tidak dilakukan relokasi warga karena yang kita lakukan hanya mengeruk endapan lumpur di dasar waduknya saja untuk meningkatkan daya tampung air selama musim hujan," tutur Manggas.
Dia mengungkapkan biaya yang diperlukan untuk pengerukan Waduk Tomang mencapai Rp2 miliar dan akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013.
"Selain Waduk Pluit, Waduk Ria Rio dan Waduk Tomang, kita juga akan melakukan pengerukan terhadap 12 waduk lainnya di Jakarta. Kita targetkan pengerjaannya bisa selesai pada akhir Desember tahun ini," ungkap Manggas.
Sebanyak 12 waduk yang akan dikeruk itu, adalah Waduk Bojong, Waduk Sunter, Waduk Teluk Gong, Situ Lembang, Waduk Melati, Waduk Rawa Babon, Waduk Pedongkelan, Waduk Cengkareng, Waduk Grogol, Waduk Don Bosco, Waduk Pegangsaan 2 dan Waduk Bujana Tirta.