REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Penemuan sesosok mayat laki-laki menggemparkan warga di Jl Perjuangan RT 02/07, Kelurahan Durenjaya, Bekasi Timur.
Korban yang biasanya dipanggil Rasidi dikenal warga merupakan pendatang yang mengaku berasal dari Pemalang, Jawa Tengah. Korban telah tinggal di rumah kontrakan bersama istrinya sejak dua bulan lalu.
Dari keterangan Ketua RT, Kasim Sahmidi (54 tahun) kepada Republika, Kamis (3/10), sejak hari Senin (30/9), warga di sekitar kontrakan sudah curiga karena banyak lalat dan bau busuk tercium menyengat.
"Banyakya lalat dan bau busuk itu pun semakin membuat ratusan warga penasaran dan berdatangan. Akhirnya warga mendobrak pintu kontrakan," jelasnya.
Saat ditemukan, sambungnya, kondisi korban dalam keadaan terbungkus hingga lima lapis. "Lapis pertama menggunakan sarung, dilapisi lagi dengan sprei, karung, kasur, tikar dan dimasukkan ke dalam karung," paparnya.
Ketika pihak kepolisian datang ke lokasi dan membuka bungkusan tersebut, terlihat ada bercak darah kering di kepalanya. Diduga kuat mayat tersebut adalah korban pembunuhan.
Kapolsek Bekasi Timur Kompol Suyud menjelaskan, nama Korban yang sebenarnya adalah Amang (68 tahun) dan biasa dipanggil Manan. Manan ini, sambungnya, merupakan warga Rengasdengklok, Karawang, yang tinggal di kontrakan sejak dua bulan yang lalu.
Dari olah TKP, menurut Suyud, dugaan sementara, Manan ini menjadi korban pembunuhan. Semasa hidupnya, sambung Suyud, korban dikenal sebagai pasangan yang tertutup dari warga.
"Kami tengah mencoba mencari tahu keberadaan istri korban,"ujarnya. Pasalnya, sebelum peristiwa ditemukannya korban, istri korban sempat pamit pulang kampung kepada pengelola kontrakan.
Mayat korban saat ini sudah di bawa ke RSCM, Jakarta, untuk dilakukan otopsi. Kasus tersebut saat ini ditangani Polresta Bekasi Kota dan Polsek Bekasi Timur.