Kamis 03 Oct 2013 21:36 WIB

Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Antisipasi Penyelundupan Imigran

Satu dari sejumlah imigran gelap asal Srilanka yang dievakuasi Tim Basarnas melihat dari jendela kapal saat akan dipindahkan ke daratan, di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumbar, Rabu (2/1/2013)
Foto: ANTARA
Satu dari sejumlah imigran gelap asal Srilanka yang dievakuasi Tim Basarnas melihat dari jendela kapal saat akan dipindahkan ke daratan, di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumbar, Rabu (2/1/2013)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kepolisian Daerah Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mengantisipasi terjadinya kasus penyelundupan imigran gelap yang mencari suaka politik ke Australia melalui wilayah Jatim.

Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono di sela-sela kunjungan di Trenggalek, Kamis, mengatakan tim khusus itu terdiri dari gabungan sejumlah kesatuan di internal kepolisian, mulai dari Intelkam hingga Reserse.

"Kemudian kami juga membentuk desk, koordinasi dengan pemda serta Kementerian Hukum dan HAM. Yang jelas, kasus penyelundupan imigran menjadi salah satu atensi kepolisian dan beberapa hari lalu kami juga diundang Kemenkum-HAM untuk membahas masalah ini," jelasnya.

Menurut Kapolda, masing-masing tim akan bertugas melakukan pemantauan dan deteksi dini, terutama di wilayah-wilayah yang rawan digunakan sebagai jalur pemberangkatan imigran gelap.

Dari analisa kepolisian, hampir mayoritas wilayah pesisir selatan Jatim masuk wilayah rawan dimanfaatkan untuk jalur penyeberangan imigran maupun praktek penyelundupan manusia, terutama Malang, Tulungagung, Trenggalek, dan wilayah Madura.

"Makanya, seperti yang dikatakan Pak Bupati Trenggalek tadi, di Trenggalek ini ada beberapa jalur yang menuju pantai selatan, ya daerah-daerah itu yang kami maksimalkan pemantauannya bersama Babinkamtibmas maupun Babinsa," ujarnya.

Ia menjelaskan pola pemantauan menggunakan jaringan kepolisian hingga tingkat desa serta melibatkan pemerintah daerah adalah cara yang paling efektif untuk mencegah kasus penyelundupan imigran.

Kapolda menambahkan dari beberapa kasus imigran gelap yang terjadi di Jatim, pihaknya telah menangkap sejumlah pelaku yang diduga sebagai jaringan atau sindikat penyelundupan manusia ke Australia.

"Kasus ini memang melibatkan sindikat besar. Saat ini banyak yang berkasnya sudah P21 (lengkap), bahkan jumlah pelaku yang berhasil kami ungkap lebih banyak dibanding dengan polda lain," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement