REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Lima belas mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Denpasar mengaku kehilangan helm di kawasan Taman Budaya Denpasar, meski alat pengaman kepala itu telah dikunci di bawah sadel sepeda motor.
''Kehilangan itu telah dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Daerah (Polda) Bali dan telah mendapat tanggapan dari aparat,'' tutur Agnes, seorang korban, di Denpasar pada Kamis.
Ia mengaku tidak menyangka hal ini terjadi. Polisi mengharapkan agar masyarakat lebih berhati-hati karena pencuri ada di mana saja.
"Kami sudah buatkan laporan untuk segera ditindak," kata salah seorang polisi yang bertugas.
Agnes, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI). harus membeli helm baru dan merogoh uang sakunya.
Mahasiswa lain yang menjadi korban tidak saja dari STPBI, tapi juga dari kampus-kampus lain. Dari 15 orang yang menjadi korban, hanya tujuh orang yang melaporkannya ke polisi.
Sisanya memilih pulang dan membeli helm baru secepatnya. Helm-helm yang ditarget pencuri adalah helm yang masih bagus dan mahal harganya.
Aksi pencurian itu terjadi saat ratusan mahasiswa itu mengikuti seminar di gedung Taman Budaya Denpasar.