Selasa 01 Oct 2013 20:38 WIB

Empat SPBG Bakal Dibangun di Jakarta Tahun Ini

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya sebuah bus TransJakarta di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya sebuah bus TransJakarta di Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta. Nilai investasi dari pembangunan empat SPBG tersebut senilai Rp 135 miliar.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan, pembangunan SPBG tersebut bisa menggunakan lahan milik pemerintah maupun lahan milik swasta.

Sementara untuk pasokan gasnya, Edy mengatakan pemerintah akan menyediakan 35 juta standar kubik fit yang berasal dari Pertamina dan perusahaan gas di Sumatera.

 

"Satu tangki berisi 1 juta standar kubik fit. Bisa dipakai sekitar 250 bus. Jadi, cukup," ujarnya usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Selasa (1/10).

Menurut Edy, pemerintah juga akan menambah kompresor di SPBG. Sehingga, waktu pengisian gas untuk satu bus yang biasanya memakan waktu 30 menit, bisa dipersingkat menjadi 15 menit saja.

Sementara itu, Gubernur Jokowi mengatakan, dalam membangun SPBG pemerintah harus memperhatikan sebarannya.

Menurut dia, letak SPBG harus disesuaikan dengan rute yang akan dilewati bus TransJakarta untuk efisiensi waktu pengisian. "Sebaran SPBG itu harus bisa dijangkau oleh mobil maupun bus-bus kita," ujar dia.

Selain itu, ia melanjutkan, karena akhir tahun ini jumlah bus yang menggunakan bahan bakar gas akan bertambah, maka waktu pengisian gasnya juga harus dipersingkat agar tidak terjadi antrian di SPBG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement