REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menyatakan pemerintah provinsi Bali mendukung distribusi penjualan mobil murah atau low cost green car (LCGC) di Bali. Asalkan, pemerintah daerah hanya akan mendukung jika kebijakan tersebut memberikan dampak positif kepada masyarakat.
"Barang murah (seperti mobil), itu sangat bagus untuk masyarakat. Sedangkan problemnya akan kami carikan solusi. Misalnya, membangun jalan yang luas dan tol yang lebar," kata Ketut dijumpai di tengah pembukaan APEC High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation di Kuta, Bali, Selasa (1/10).
Menurutnya, mobil murah di Bali bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Misalnya, bagi mereka yang ingin membuka usaha rental mobil.
Apalagi di Bali saat ini sudah sangat populer usaha rental motor oleh para wisatawan yang ingin berkeliling menikmati keindahan Pulau Bali.
Ketut mengatakan pajak kendaraan roda empat juga ikut menyumbang kontribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD). "Jika kendaraan sedikir, pajak akan turun. Jika mobil banyak, maka pajak semakin banyak," ujarnya.
Pejabat yang baru saja dilantik pada akhir Agustus lalu itu menambahkan mobil murah hanya untuk masyarakat ekonomi lemah. "Jika sudah kaya, tidak usah beli mobil (murah) itu," paparnya.