REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Reaktivasi jalur kereta api heritage Tuntang- Kedungjati akan dimulai tahun 2014. Pemerintah telah menyiapkan anggaran hingga Rp 600 miliar untuk pembebasan lahan di sepanjang jalur rintisan perkeretaapian di Tanah Air ini.
Manager Humas PT KAI Daop IV, Sapto Hartoyo mengatakan, tahun depan, pekerjaan reaktivasi jalur kereta api legendaris ini sudah dapat dimulai. Sesuai rencana, jalur ini akan optimalkan sebagai jalur wisata dan reguler.
Dengan mengaktifkan kembali jalur kereta api Kedungjati- Tuntang ini, maka akan terkoneksi jalur heritage Kedungjati- Tuntang- Ambarawa,” ujarnya, di Semarang, Senin (30/9).
Selain reaktivasi jalur kereta api lama ini, pada saat yang bersamaan juga dilakukan perluasan dan penambahan fasilitas di Stasiun Kereta Api Willem II (Musum Kereta Api Ambarawa), Kabupaten Semarang.
Proses sosialisasi dan negosiasi dengan warga yang ada di sepanjang jalur ini masih terus dilakukan. Karena sebagian jalur kereta api ini sudah beralih fungsi menjadi pemukiman dan berbagai tempat usaha warga.
“Kita berharap proses ini berjalan lancar dan tahun 2014 nanti tahapan pekerjaaan reaktivasi jalur kereta api heritage ini sudah dapat dilaksanakan sesuai jadwal,” tambah Sapto.
Sebelumnya, Kabid Perkeretaapian dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Dishubkominfo Jawa Tengah, Prasetyo Kentjono –saat menghadiri perayaan HUT Kereta Api Indonesia (Persero) ke-68 dan Refleksi 140 Tahun Stasiun Ambarawa—juga menyampaikan, sosialisasi sudah dilakukan terkait rencana ini.
Dishubkominfo Provinsi dan Pemkab Semarang serta Pemkab Grobogan telah menggelar sosialisasi kepada masyarakat. Iapun mengamini banyak jalur rel yang sudah beralih fungsi menjadi rumah yang dihuni warga.
Terkait reaktivasi ini, lanjut Prasetyo, Detailed Engineering Design (DED) rencana reaktivasi jalur kereta dari Tuntang, Kabupaten Semarang menuju Kedungjati, Kabupaten Grobogan akan direvisi.