REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman Ratna Sarumpaet menilai keluarga Soekarno, dalam hal ini adalah Rachmawati Soekarno Putri kekanak-kanakan.

Dia merespons tindakan Rachmawati yang menyomasi dan melarang MVP untuk mendistribusikan film berbudget 25 Milyar tersebut. Serta keputusannya untuk memutuskan kontrak dan mengundurkan diri sepihak.

Padahal, Ratna tidak melihat alasannya sebagai suatu masalah."Alasannya tidak prinsipil,"ujar Ratna saat dihubungi Republika, Jumat (27/9).  

Alasannya disini terkait ketidakcocokan penentuan pemeran Soekarno dalam film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' produksi MVP. Di mana, Rachmawati memilih aktor Anjasmara, sedangkan Hanung dan timnya memutuskan aktor Ario Bayu yang memerankan proklamator Indonesia tersebut.  

Menurut Ratna, pemilihan dan penentuan aktor pemeran Soekarno yang menjadi masalah saat ini, adalah ada ditangan Sutradara. Sutradara memiliki hak preogratif dan mutlak untuk menentukan semua hal yang terlibat di filmnya, termasuk pemeran.

Sehingga, somasi dan tuntutan Rachmawatipun menurut wanita berusia 64 tahun inipun lemah dihadapan hukum. Apalagi film yang digarap Hanung Bramantyo adalah film positif yang dapat memberikan pelajaran tentan sejarah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.  

Ikuti Whatsapp Channel Republika