REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Sebanyak dua di antara 13 penderita HIV-Aids di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang terdeteksi pada tahun ini, meninggal dunia.
Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Dwi Regnani, Rabu (25/9), menjelaskan mendeteksi 13 warga setempat menderita HIV-AIDS
"Itu hasil temuan sejak Januari hingga September 2013. Kalau diperinci, selama Januari-April terdeteksi 10 orang dan Mei-September sebanyak 3 orang. Dua penderita HIV-AIDS yang meninggal dunia itu adalah penderita yang ditemukan pada Januari-April," ujarnya di Sumenep.
Kalau dalam satu keluarga terdeteksi satu orang saja yang menderita HIV/Aids, kata dia, dalam jangka waktu 10-15 tahun kemudian jumlahnya bisa bertambah. "Setiap penderita itu punya keluarga dan tentunya mereka berpotensi ditulari.
Penderita HIV-AIDS memang harus ekstra hati-hati agar tidak menularkan penyakitnya ke keluarganya," ucapnya. Ia mengatakan, pada 2012 lalu, sebanyak 29 warga Sumenep terdeteksi menderita HIV-AIDS
"Selama dua tahun ini terdeteksi 42 warga Sumenep yang terjangkit virus memastikan tersebut. Kami telah berusaha membawa mereka ke rumah sakit di Surabaya guna mendapatkan pengobatan, karena rumah sakit di Sumenep belum bisa. Sebagian dari mereka tidak mau," paparnya.
Ia juga mengemukakan penyebaran penderita HIV-AIDS di Sumenep yang terdeteksi pada 2012 dan 2013 ini lebih banyak berada di tiga kecamatan, yakni Pasongsongan, Ganding dan Kalianget. "Namun, ada juga yang berasal dari kecamatan di luar tiga kecamatan itu. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak di tiga kecamatan tersebut," katanya.