REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dokter ahli penyakit jantung Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang dr Rifnaldi Sp JP, mengatakan angka kematian penderita sakit jantung di Indonesia atau secara nasional masih sangat tinggi.
"Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, angka kematian penderita jantung koroner di Tanah Air mencapai 7,6 juta orang per tahun," kata dr Rifnaldi SpJP dalam acara media gathering dalam rangka menyambut Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September, di Palembang, Rabu (25/9).
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 325 ribu kasus di antaranya masyarakat yang terkena serangan penyakit jantung meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit, katanya. Dijelaskannya, melihat tingginya angka kematian penderita sakit jantung koroner di Indonesia, diimbau kepada masyarakat untuk mewasadai penyakit tersebut.
Penyakit ini perlu diwaspadai dan segera dilakukan langkah antisipasi karena serangannya secara tiba-tiba, penderita merasa tidak ada keluhan sebelumnya, dan kondisi penderita secara umum sebelumnya sangat sehat. Menurutnya, sebagai langkah antisipasi terkena serangan jantung, pihaknya berupaya terus meberikan informasi dan mengedukasi masyarakat terkait dengan kesehatan jantung.
Penyakit jantung sekarang ini tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga mulai banyak menyerang anak muda usia di bawah 40 tahun. Untuk menghindari serangan jantung secara tiba-tiba, masyarakat bisa melakukan pengecekan kesehatan jantung dengan cara melakukan rekam jantung (elektro cardiography), tes lari (treatmill test), USG jantung (echo cardiography), CT Scan jantung, dan kateterisasi jantung.
Dengan pengecekan tersebut dapat diketahui kondisi kesehatan jantung dan dapat dilakukan pengobatan secara dini jika seseorang mulai terdeteksi risiko serangan sakit jantung.
Selain melakukan pengecekan dan pengobatan secara dini, untuk menghindari terkena serangan penyakit jantung yang dapat mematikan itu, masyarakat dianjurkan melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi asupan makanan berkolesterol tinggi serta melakukan olahraga aerobik seperti lari, sepeda, dan renang secara rutin, kata dia pula.