Senin 23 Sep 2013 19:10 WIB

Harga Kedelai Bertahan Tinggi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Para perajin tempe di Sleman berharap agar harga kedelai segera turun. Sebab, hingga hari ini harga kedelai masih bertahan tinggi sehingga para perajin belum mampu menurunkan harga tempe.

Agung Wibowo, perajin tempe di Mangunan, Caturharjo, Sleman, mengatakan meskipun ia tidak mengurangi jumlah tenaga kerja dalam memproduksi tempe, pendapatannya mengalami penurunan hingga 50 persen.

Harga kedelai saat ini masih bertahan Rp 96 ribu per kilogram. Harga tersebut melonjak dari Rp 78 ribu per kilogram sejak beberapa bulan yang lalu. Sebab, tingginya harga kedelai, Agung mengaku tidak mampu untuk menurunkan harga tempe saat ini.

Untuk mendapatkan keuntungan, ia menaikan harga tempe hingga Rp 500. "Harga naik Rp 500. Dari Rp 3 ribu jadi Rp 3.500, yang Rp 4.500 menjadi Rp 5 ribu. Namun, ukuran tempenya tidak dikurangi. Tetap," katanya menjelaskan.

Meskipun harga kedelai naik, Agung mampu memproduksi tempe sebanyak 120 kilogram per hari. Jumlah produksi tersebut tidak berubah ketika harga kedelai belum melonjak.

Ia tidak mengurangi jumlah produksi lantaran tempe tetap digemari masyarakat di Sleman untuk konsumsi sehari-hari. "Menurut informasi, harga kedelai baru turun bulan Januari," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Supartini, pembeli tempe, mengatakan tetap mengkonsumsi tempe meskipun harga masih naik. "Ya tetap beli, karena suka tempe. Tapi semoga segera turun karena sekarang sudah serba mahal," keluhnya.

Siti, pedagang tempe di Pasar Gamping, mengatakan meskipun harga tempe belum turun, tempe yang ia jual tetap diminati pembeli. "Yang beli memang menurun, tapi tempe masih banyak yang cari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement