REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta aparat keamanan dan masyarakat untuk tidak menyerah terhadap aksi terorisme.
"Memang teroris kadang-kadang tidak mau menyerah, tetapi kita juga lebih-lebih tidak boleh menyerah," katanya, di Purwokerto, Senin.
Jusuf Kalla mengatakan hal itu kepada wartawan usai menghadiri Rapat Senat Terbuka Dies Natalis Ke-50 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Di samping harus ada suatu upaya sistematis, kata dia, latihan di tubuh Kepolisian Republik Indonesia perlu diperbaiki dalam mengantisipasi aksi terorisme. Menurut dia, masyarakat juga harus ikut membantu aparat keamanan untuk mencegah teror-teror itu.
Seperti diwartakan, sejumlah kasus penembakan dengan sasaran anggota Polri yang diduga dilakukan kelompok teroris terjadi dalam beberapa pekan terakhir di beberapa daerah, antara lain kasus penembakan yang dialami Briptu Ruslan Kusuma di Cimanggis, Depok, pada tanggal 13 September.
Kasus penembakan juga dialami Bripka Sukardi saat berada di depan Gedung KPK ketika sedang mengawal truk bermuatan bahan konstruksi pada tanggal 10 September.
Selain itu, Aiptu Dwiyatna saat berada di depan Gang Mandor, Jalan Otista Raya, RT 03/11, Kelurahan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, juga mengalami nasib serupa setelah ditembak orang yang tidak dikenal, serta Aiptu Aiptu Kus Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana ditembak di Jalan Graha Raya depan Masjid Bani Umar Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang, pada pertengahan Agustus 2013.
Di samping penembakan, pada tanggal 16 September juga terjadi aksi peledakan di dekat Pos Polisi Jalan Kaligawe, Semarang.