REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI---Seorang tenaga kerja wanita, Masitoh, warga Desa Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang bekerja di Arab Saudi, dikabarkan hilang kontak selama 20 tahun. "Kami sudah berupaya menelusuri jejak Masitoh, namun sampai saat ini belum membuahkan hasil karena data terakhir TKW ini bekerja tidak ada sama sekali," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia cabang Jawa Barat Jejen Nurjanah.
Menurut Jejen dari pengakuan keluarganya dan suaminya yang berada di Kecamatan Gegerbitung, Masitoh berangkat diduga melalui jalur ilegal sehingga data-data identitasnya tidak tercatat di dinas terkait seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi. Bahkan, saat ini keluarganya sudah pasrah jika harus kehilangan Masitoh.
Ia mengatakan bahwa keluarganya masih berharap Masitoh bisa kembali lagi ke keluarganya. Namun diakuinya, pihaknya menemui kesulitan menelusuri keberadaan Masitoh, karena perusahaan jasa TKI yang memberangkatkan pahlawan devisa ini sudah tidak memiliki identitasnya, namun pihaknya sudah berulang kali berkoordinasi dengan Kemenlu RI dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI untuk mencari keberadaan TKW ini.
Lebih lanjut, pihak keluarga juga terus berupaya mencari keberadaan Masitoh dan sempat dibawa oleh SBMI ke Kemenlu RI di Jakarta beberapa waktu lalu tetapi belum ada informasi selanjutnya. "Yang kami khawatirkan, Masitoh bekerja di majikannya tetapi tidak digaji, atau bisa saja menikah dengan majikannya," ujarnya.
Karena tidak sedikit TKW asal Sukabumi yang hilang kontak bertahun-tahun ternyata setelah ditemukan mereka sudah menikah dengan majikannya dan memiliki anak, katanya. "Kami pun terus berusaha agar Masitoh bisa lagi berkumpul bersama keluarganya di Sukabumi," tambahnya.