REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marzuki Alie meminta awak media tidak mendzalimi orang lain, menyusul dugaan 'lobi toilet' yang dilakukan seorang anggota Komisi III dengan salah satu calon hakim agung.
Namun, Ketua DPR RI ini mengakui pemilihan hakim agung di DPR rentan politik transaksional. Sehingga Marzuki berpendapat, DPR seharusnya tidak usah ikut memilih hakim agung.
"Jangan sampai ada isu semacam itu (lobi toilet). Saya belum yakin betul yang bersangkautan melakukannya. Tidak baik mendzalimi orang, nanti bisa kena azab. Jangan asal tuduh," katanya di Jakarta, Sabtu (21/9).
Kalau memang ada lobi, ujar Marzuki, ia pasti akan menindaknya. Namun pertama harus dilakukan verifikasi, jangan asal menuduh orang lain.
Marzuki juga meminta BK DPR segera memanggil yang bersangkutan untuk diperiksa. Sebab, rumor soal isu lobi toilet sudah terlanjur ramai diperbincangkan. Calon hakim agung yang diduga terlibat lobi sebaiknya juga dipanggil BK DPR untuk dimintai keterangan.
Masalah ini, kata Marzuki, harus segera diselesaikan agar semuanya menjadi jelas. Jika memang ditemukan lobi dalam kasus tersebut, Marzuki berpendapat, calon hakim yang bersangkutan harus langsung digugurkan.
Politikus Partai Demokrat ini juga meminta sebaiknya DPR tidak usah ikut memilih pimpinan lembaga negara lain seperti Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, juga Komisi Pemberantasan Korupsi. "Saya khawatir kalau DPR dilibatkan memilih mereka, nanti semua lembaga negara diisi politisi," katanya mengakhiri.