REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebuah gudang elpiji di Jalan Gatot Subroto I Denpasar, Bali, meledak, Jumat (20/9) sekitar pukul 22.30 WITA. Dua orang kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit dalam insiden tersebut.
"Hampir seluruh badan korban melepuh, kecuali bagian wajahnya saja," kata Ida Bagus Wira Adnyana, saksi mata yang rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.
Ida menuturkan, kedua korban dibawa mobil ambulans menuju RSUP Sanglah. "Memang ada orang yang tinggal di tempat itu," katanya.
Saat kejadian Adnyana dan keluarganya sedang menonton siaran langsung pertandingan sepak bola AFF U-19 antara Indonesia melawan Timor Leste di rumahnya. "Tiba-tiba terdengar suara ledakan beberapa kali. Setelah itu, timbul kobaran api. Warga sini keluar semua takut, kalau-kalau api merembet," katanya menuturkan.
Beberapa warga sekitar, ujarnya menjelaskan, memilih berkumpul di Balai Dusun Adat Tegeh Sari yang bersebarangan dengan gudang elpiji itu. "Kami tidak berani memadamkan karena bisa saja tabung-tabung elpiji itu meledak lagi," katanya.
Tak berselang lama beberapa mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung mendatangi lokasi. Namun sampai berita ini disiarkan, api belum berhasil dipadamkan.
Akibat lalu-lalang mobil pemadam kebakaran dan ambulans, Jalan Gatot Subroto I menuju Jalan Bedahulu dan Jalan Nangka ditutup total. Sejumlah petugas kepolisian mengarahkan semua kendaraan dari arah Jalan Raya Gatot Subroto untuk kembali agar tidak mengganggu proses pemadaman kebakaran dan evakuasi korban.
Diperkirakan masih ada korban lagi, mengingat di gudang itu juga terdapat beberapa orang. Beberapa mobil ambulans berdatangan ke lokasi kebakaran. Pun dengan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar siaga di lokasi kejadian lengkap dengan peralatan evakuasi.
"Api masih sulit dipadamkan karena gudang itu tempat penyimpanan elpiji," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Denpasar Made Prapta.
Bukan Agen LPG Pertamina
Terkait peristiwa itu, Heppy Wulansari, Assistan Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region V menegaskan, lokasi tersebut bukan gudang agen LPG Pertamina dan tida terk daftar sebagai pangkalan resmi LPG 3 kg.
"Di lokasi tersebut ditemukan adanya tabung LPG 50 kg dan Tabung LPG 3 kg dalam jumlah cukup banyak," ujar Heppy.
Menurut Heppy, Pertamina menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
"Kepada masyarakat kamihimbau untuk waspada dan jika menemukan indikasi penyimpangan LPG disekitar lingkungan mereka, agar segera melaporkan ke aparat atau menginformasikan ke Contact Pertamian melalui telepon ke nomor 500 000 .'' tuturnya.