Jumat 20 Sep 2013 17:09 WIB

Warga Setempat Tidak Tahu Proyek Pembangunan GOR yang Runtuh

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Djibril Muhammad
Pekerja melintas didepan konstruksi bangunan runtuh GOR Koja, Jakarta Utara, Jumat (20/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pekerja melintas didepan konstruksi bangunan runtuh GOR Koja, Jakarta Utara, Jumat (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Runtuhnya sebagian bangunan GOR (Gelanggang Olah Raga Remaja ) di Jalan Balai Rakyat RT 1/RW 4 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, membuat panik warga.

Salah satu warga bernama Hendro Gunawan (30 tahun) mengatakan, ia bersama warga lainnya langsung mendatangi lokasi ketika mendengar sebagian bangunan ratusan runtuh.

"Ya kaget, warga langsung bantu, sigap, PMI juga datang, polisi setempat juga," kata warga Balai Rakyat Dalam 7, Kecamatan Koja, Kel Tugu Selatan, Jakarta Utara itu, Jumat (20/9).

Hendro menjelaskan, dulunya itu adalah lapangan serbaguna yang bisa dipakai untuk latihan voli, futsal bahkan pernihakan. Hendro mengetahui informasi adanya pembangunan tingkat tiga, tapi pihak pemprov tidak memberikan informasi ke warga.

"Main asal bongkar. Nggak ada omongan ke warga. Mereka kan tamu, Harusnya ada omongan," kata dia.

Hendro melanjutkan, tetap saja kalau ada kejadian tetap warga yang pertama kali turun. Hendro menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (19/9). Setelah kejadian, belasan petugas jaga proyek langsung di giring ke kantor polisi terdekat.

Selain itu, Hendro mengisahkan, tiga orang sempat tertimbun selama 2 sampai 3 jam. Sampai ada petugas polisi yang datang baru di evakuasi. "Untungnya nggak ada yang luka berat, mereka masih sadar semua," kata dia.

Pantauan Republika, hingga kini pihak kepolisian sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Polisi sengaja menutup dengan garis polisi agar warga dan wartawan tidak masuk ke lokasi kejadian.

Puluhan warga juga sengaja berkumpul di dekat lokasi kejadian untuk melihat proses olah TKP, bahkan ada beberap warga yang sengaja mengintip untuk melihat proses tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement