Jumat 20 Sep 2013 15:10 WIB

Sindikat Narkoba Masih Incar Anak Sekolah

Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar barang bukti dan tersangka peredaran gelap narkoba di kantor BNN, Jakarta, Senin (8/7).
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar barang bukti dan tersangka peredaran gelap narkoba di kantor BNN, Jakarta, Senin (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kaltim Agus Gatot mengatakan bahwa para sindikat narkoba di Indonesia, termasuk yang sedang gentayangan di Kaltim tidak hanya menyasar kaum dewasa, tetapi anak sekolah juga menjadi incarannya.

"Berdasarkan indikasi yang terjadi hingga kini, bahwa sasaran target sindikat narkoba masih mengincar anak-anak usia sekolah untuk dijadikan korban, sehingga kita semua harus waspada guna melakukan pencegahan," ujar Agus Gatot saat acara Pembentukan Kader Penyuluh Narkotika dari siswa di Samarinda, Jumat (20/9).

Pihaknya sengaja membentuk kader penyuluhan anti narkoba di lingkungan sekolah, di antara tujuannya adalah untuk memberikan pencegahan kepada masyarakat, terutama generasi muda agar tidak terpengaruh dengan obat-obat terlarang.

Dia berharap agar setelah pembentukan kader tersebut, maka siswa yang telah terdidik dapat menjadi pioner guna menjadikan lingkungan sekolah dan sekitarnya bebas narkotika dan obat-obatan terlarang.

Apabila hal itu dapat diwujudkan, maka bangsa ini akan mampu menciptakan generasi muda yang sehat, cakap, kreatif, inovatif, dan mampu meraih cita-citanya karena akal pikirannya sehat tanpa adanya pengaruh nehatif dari narkoba.

Dia juga mengajak semua elemen masyarakat tetap waspada terhadap peredaran narkoba, apalgi diketahui yang menjadi target maupun sasaran merupakan seluruh lapisan masyarakat, yakni tidak mengenal usia sehingga sudah menembus segala batas dan hampir di setiap lokasi sudah dijamahnya.

Terkait dengan itu, maka para pendidik diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para siswa, yakni agar pelajar mengetahui dan menyadari permasalahan narkoba sejak dini sehingga mereka berani menolak terhadap penyalahgunaan narkoba.

Dia juga mengatakan bahwa dampak dari penyalahgunaan narkoba sangat luas, yakni selain bisa merugikan kesehatan masyarakat juga berdampak negatif terhadap sosial dan ekonomi bagi diri sendiri dan keluarganya.

"Saya mengajak kepada semua siswa yang ada di Kaltim agar berani mengatakan tidak terhadap narkoba, apalagi narkoba sudah terbukti mampu melemahkan syaraf dan membuat pengguna tidak berfikir positif sehingga tidak dapat meraih prestasi, bahkan cita-citanya pun tidak dapat diraih," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement