REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menyatakan sikap soal poros tengah yang akan kembali digagas Amien Rais. Namun, PKB akan mengkaji secara politik wacana poros tengah jilid II.
"Di PKB belum ada pembahasan serius terhadap poros itu. PKB akan mengkaji secara politik," kata Wasekjen PKB, Abdul Malik Haramain di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (16/9).
Malik menyatakan, konstelasi politik saat ini meniscayakan partai politik untuk berkoalisi. Ini karena ambang batas pencalonan presiden terbilang cukup tinggi. Persoalannya, sampai sejauh ini belum ada konsep jelas mengenai koalisi lantaran belum ada kejelasan atas hasil pemilu legislatif. "Koalisi semestinya dibangun setelah pileg. Itu lebih rasional," ujarnya.
Dalam tataran ideologi, Malik menyatakan PKB siap berkoalisi dengan partai mana pun. Menurutnya garis idelogi nasionalis dan religius tidak menjadi hambatan bagi PKB berkoalisi. Koalisi politik pun tidak bersifar eksklusif karena menyangkut kepentingan jangka panjang. "Clear secara ideologi," katanya.
Sampai saat ini PKB masih konsiten akan mengusung Rhoma Irama atau Mahfud MD sebagai capres. Malik beralasan Mahfud tergolong figur bersih, berprestasi, dan tidak memiliki persoalan kemanusiaan. PKB pun terus mengkaji potensi pengusungan Mahfud sebagai capres. "Sulit bagi partai mengusung capres sendiri. Capres harus koalisi," ujar anggota Komisi II DPR tersebut.
Sebelumnya mantan Ketua MPR, Amien Rais mengatakan akan kembali mengagas poros tengah versi II. Amien menjanjikan akan mengumumkan konsep tersebut dalam waktu dekat. "Tiga bulan lagi saya umumkan," katanya kepada wartawan di Kantor DPP PAN di Jakarta, Rabu (27/2).