Senin 16 Sep 2013 14:28 WIB

Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanis

Gunung Marapi
Foto: Antara/Arif Pribadi
Gunung Marapi

REPUBLIKA.CO.ID,  BUKITTINGGI - Gunung Marapi di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatra Barat, terlihat menyemburkan abu vulkanis, Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Semburan abu vulkanis tersebut sangat jelas terlihat dari kejauhan Kota Bukittinggi, gumpalan abu vulkanis yang keluar dari kawah gunung berlangsung selama 10 menit.

Abu vulkanis itu diperkirakan jatuh di lereng gunung. Setelah menghilang, gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) tidak lagi terlihat karena tertutup kabut.

Seorang warga Kota Bukittinggi, Yuni mengatakan melihat sangat jelas semburan abu vulkanis dari Bukittinggi.

"Semburan abu vulkanis terlihat sangat jelas. Gumpalan abu berwarna kehitaman itu berlangsung cukup lama," kata dia.

Warga lainnya, Diki menyebutkan, semburan abu vulkanis dari gunung pada Minggu (15/9) pagi juga terlihat.

"Minggu (15/9), gunung tersebut juga mengeluarkan abu vulkanis mengarah ke Batusangkar," katanya.

Ia menyebutkan, sering melihat gunung mengeluarkan abu vulkanis.

"Sejak terjadi peningkatan aktivitas gunung pada 3 Agustus 2011, hampir setiap hari saya melihat gunung menyemburkan abu vulkanis," kata dia.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Marapi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Warseno mengatakan, semburan asap yang dimuntahkan gunung tersebut masih normal

Saat ini status gunung masih waspada level II dengan aktivitas fluktuatif," kata dia.

"Masyarakat tak usah panik dengan munculnya asap hitam tersebut. Bagi warga yang bermukim di sekitar gunung agar selalu waspada supaya tidak terkena imbas belerang diakibatkan letusan gunung," katanya.

Sewaktu mengalami peningkatan pada 3 Agustus 2011, gunung sempat mengeluarkan abu vulkanis berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter hingga menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Saat dalam status siaga, Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah evakuasi.

Gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) dan merupakan salah satu gunung aktif di Sumbar itu terakhir kali meletus pada 2005.

Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam ataupun luar Sumbar.

Kawasan Gunung Marapi merupakan kawasan konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi. Sejak akhir abad ke-18 hingga 2008, gunung itu tercatat sudah 454 kali meletus dengan 50 kali di antaranya dalam skala besar.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai dikunjungi pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar.

Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement