REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menilai seluruh peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat memiliki peluang yang sama untuk memenangkan konvensi.
"Saya melihat persaingan di antara para peserta kovensi cukup sehat dan menyerahkan kepada masyarakat untuk memilih yang terbaik," kata Endriartono Sutarto pada konferensi pers yang diselenggarakan Komite Konvensi, di Jakarta, Minggu.
Pada kesempatan tersebut, ada wartawan yang bertanya bagaimana tanggapannya perihal dua jendral purnawirawan yang turut menjadi peserta konvensi yakni mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto dan mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo?
Endriartono menjelaskan, kalau soal jabatan di militer hal itu adalah karier pada saat masih aktif di militer.
Pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, Endriartono berpangkat jenderal dan menduduki jabatan Panglima TNI sedangkan Pramono Edhie Wibowo berpangkat kolonel dan menjadi ajudan presiden.
"Pada saat ini kami sama-sama purnawirawan jenderal, dan sudah tidak aktif lagi di militer," katanya.
Endriartono menambahkan, sebagai peserta konvensi dirinya akan tampil sebaik mungkin dengan menyampaikan visi dan misi pembagunan bangsa dan negara.
Peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai alumni terbaik Akademi Militer itu menambahkan, pembangunan di Indonesia sudah berjalan baik, meskipun masih ada sejumlah persoalan yang harus diperbaiki.
Ia mencontohkan, persoalan kemiskinan yang masih cukup tinggi.
"Hingga saat ini masih ada sekitar 30 juta jiwa rakyat Indonesia hidup miskin, dengan penghasilan kurang dari Rp10.000 per hari," katanya.
Menurut dia, Indonesia yang kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia, sudah selayaknya dibangun menjadi bangsa yang sejahtera.
Para peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat adalah Ali Masykur Musa, Anies Rasyid Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Jalal, Endriartono Sutanto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajang.
Gita Berpeluang Menang
Sebelumnya, Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie, mengatakan, Gita Wirjawan memiliki modal untuk memenangkan Konvensi Partai Demokrat.
"Kementerian Perdagangan merupakan kementerian terbaik dalam survei pelayanan publik versi Ombudsman. Pencapaian-pencapaian seperti ini menunjukkan kinerja kepemimpinan yang baik dari menteri Gita Wirjawan,'' ujar Jeffrie, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, kata Jeffrie, pencapaian itu hanyalah salah satu saja dari modalitas yang harus dimiliki oleh Gita Wirjawan bila ingin memenangkan konvensi capres Partai Demokrat.
''Dalam beberapa bulan ke depan ini seharusnya pekerjaan-pekerjaan rumah di Kemendag yang belum selesai harus mulai dirampungkan secepatnya oleh Gita Wirjawan,'' tutur Jeffrie.
Pasalnya, kata dia, Gita mesti berkonsentrasi untuk mengikuti konvensi. "Menurut saya akan sangat bijaksana bila Gita Wiryawan setelah merampungkan tugas-tugas di Kemendag dan ikhlas untuk mengundurkan diri sebagai menteri. Bila ini dilakukan akan sangat positif sekali, sekaligus menjadi teladan dan contoh buat pejabat-pejabat lain,'' ungkap Jeffrie.
''Apakah Gita akan melakukan itu? Bergantung pada secepatnya ia menuntaskan pekerjaanya di Kemendag,'' kata Jeffrie.
Namun jika pekerjaannya di Kemendag belum tuntas juga, Jeffrie mengusulan agar Gita secara gentleman untuk mundur dari pencalonannya sebagai peserta konvensi capres partai demokrat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika