Sabtu 14 Sep 2013 17:50 WIB

Kompolnas: Teror ke Anggota Polisi Berkelanjutan

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
Anggota Kompolnas Baru (searah jarum jam) Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yiatu Menko Polhukam Djoko Suyanto (Ketua), Menteri Dalam Negeri (Wakil Ketua) Gamawan Fauzi, Adrianus Eliasta Meliala (anggota), Brigjen Pol (Purn) Syafriadi Cut Ali
Foto: Antara
Anggota Kompolnas Baru (searah jarum jam) Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yiatu Menko Polhukam Djoko Suyanto (Ketua), Menteri Dalam Negeri (Wakil Ketua) Gamawan Fauzi, Adrianus Eliasta Meliala (anggota), Brigjen Pol (Purn) Syafriadi Cut Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teror penembakan anggota kepolisian terus berkelanjutan. Komisioner Kompolnas M Nasir, mengatakan kepada Republika, Sabtu (14/9), ada semacam tindakan teror kepada anggota kepolisian.

Dia menjelaskan, kasus ini jika tidak diselesaikan, dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap anggota kepolisian selaku pengayom. Namun, ia melanjutkan, diharapkan masyarakat dapat memaklumi kesulitan kepolisian dalam mengungkap kasus ini.

Dia menerangkan, meskipun dua terduga pelaku penembakan sebelumnya sudah diketahui. Namun, proses penangkapan masih menjadi kendala.

Dia menegaskan, perlu peran serta masyarakat dalam mengungkap kasus ini. Setelah dirilis poto terduga pelaku penembakan, dengan bantuan masyarakat, dapat menutup ruang gerak pelaku.

Mengenai motif dibalik penembakan ini, Nasir menjelaskan, masih banyak premis-premis yang menjadi motifnya. Belum bisa disimpulkan ini sebgai ulah aksi terorisme.

Bisa saja, Nasir melanjutkan, ini semua ulah beberapa orang yang tidak menyukai kinerja aparat kepolisian. "Seperti yang kita ketahui, polisi tugasnya memberantas kejahatan. Nah ada kemungkinan beberapa pihak tertentu tidak menyukai anggota polisi dan melakukan aksi penembakan ini," katanya menjelaskan.

Terlebih lagi beberapa waktu yang lalu ada video yang diunggah ke Youtube tentang penggerebekan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Mungkin saja, ada yang terpancing, sehingga berani melakukan aksi penembakan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement