REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Bulog Sumatera Utara (Sumut) kembali akan mendatangkan beras dari Jawa Timur dan DKI Jakarta sebanyak 15.000 ton untuk memperkuat stok bahan pangan utama di daerah itu.
"Akan ada lagi beras dari Jatim (Jawa Timur) dan DKI Jakarta masuk ke Sumut untuk menambah stok yang dewasa ini tinggal 40.000 ton," kata Humas Bulog Sumut, Rudi di Medan, Sabtu.
Beras itu merupakan "public service obligation" (PSO) untuk menjamin stok yang memadai di tengah pembelian beras petani lokal yang juga masih belum banyak.
"Dengan akan bertambahnya beras dari Jatim dan Jakarta, maka stok tetap aman hingga awal 2014," ucapnya.
Menurut Rudi, stok beras di Sumut harus terjamin karena selain untuk kebutuhan rutin dan berjaga-jaga untuk kepentingan bencana alam yang sering terjadi di akhir tahun, Sumut juga menjadi pintu keluar bahan pangan utama itu untuk keperluan daerah lain.
"Makanya beras PSO terus masuk, apalagi pembelian beras lokal masih tersendat karena petani lebih memilih menyimpan untuk kebutuhannya sendiri daripada menjual ke pasar atau Bulog," ujarnya.
Kebijakan petani itu diduga terkait erat dengan produksi hasil panen petani yang tidak terlalu banyak dampak cuaca ekstrem.
Pedagang sembilan bahan pokok (sembako) di Pasar Inpres Titi Kuning, H.Dahlan menyebutkan, harga beras stabil di kisaran Rp8.500 per kg untuk jenis IR64 kualitas I dan kualitas II sekitar Rp7.200-Rp7.800 per kg.
Pasokan dan permintaan juga seimbang dan itu yang membuat harga tetap stabil, katanya.