REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Rencana penghentian sementara aliran air di sejumlah kawasan pada hari pemungutan suara Pilkada Kota Bogor, Sabtu (14/9) besok, oleh PDAM setempat dikhawatirkan dapat menurunkan minat warga untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Menurut Calon Wali Kota Bogor nomor urut 2 Bima Arya, konsentrasi warga yang besok berencana pergi ke TPS untuk memberi hak suara bisa tersedot lantaran aliran air di rumah mereka terganggu. "Akan banyak warga Kota Bogor yang direpotkan. Bisa-bisa partisipasi politik kita terpaksa ditinggalkan karena pagi-pagi belum bisa mandi atau cuci. Padahal satu suara kita sangat berarti," kata Bima dalam jumpa pers di rumahnya, Pendapa 6, Kota Bogor, Jumat Sore (13/9).
PDAM Kota Bogor mengumumkan rencana penghentian aliran air pada Sabtu-Minggu (14-15/9)dengan alasan penyambungan pipa distribusi pada hari ini. Penghentian penyaluran air terjadi di perumahan kelas menengah yang menjadi basis kantung suara pasangan calon Bima Arya-Usmar Hariman.
Terkait hal ini, Bima mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman. KPU yang sangat berkepentingan dengan tingkat partisipasi pemilih telah berhubungan dengan pimpinan PDAM untuk menunda rencana penghentian penyaluran air karena ada kepentingan yang lebih besar. Terlebih, pekerjaan ini dilakukan pada hari yang sudah dinyatakan hari libur."Kalaupun harus dilanjutkan, perlu ada solusi seperti pengerahan tangki air bersih ke titik-titik yang penyaluran airnya dihentikan," tandas Bima.
Malah menurut Bima, ''Kalau perlu, nggak usah mandi untuk ke TPS. Kita hanya butuh 2 menit di TPS. Dua menit untuk perubahan,'' tegasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas PDAM Kota Bogor Nerry Agustina mengaku penghentian aliran air ini sudah sesuai jadwal. "Jadi tidak ada kaitan dengan pilkada atau agenda apa pun. Kami tidak bisa menundanya. Warga Bogor harap memaklumi," katanya. (adv)