Kamis 12 Sep 2013 21:30 WIB

Ahok: 60 Persen Lurah Camat Tidak Sesuai Harapan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil dari lelang jabatan camat dan lurah yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta beberapa waktu lalu ternyata tidak sesuai harapan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, 60 persen camat lurah dari hasil lelang memiliki kualitas yang pas-pasan.

"Gini lho, bukan berarti (camat dan lurah) bodoh. Tapi artinya tidak sesuai dengan harapan kita konsep melayaninya. Pas-pasan saja," ujar dia di Balai Kota, Kamis (12/9).

Pria yang akrab disapa Ahok ini menduga, kualitas lurah dan camat yang terpilih tidak sesuai dengan harapan karena mereka sudah terlalu lama berada dalam zona nyaman. Artinya, kebanyakan dari mereka dulunya tidak benar-benar bekerja untuk melayani rakyat.

Namun demikian, suami dari Veronica ini melanjutkan, 60 persen camat lurah ini mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan sistem baru yang menuntut mereka harus bekerja ekstra. Sebab, jika tidak, dengan sendirinya mereka akan tersingkir.

Dia juga menegaskan, jika dilihat dari evaluasi yang dilakukan pemerintah, secara umum masyarakat menilai sudah ada perbaikan pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan. "Karena dia takut dicopot kan. Kita bilangin bahwa anda ini pas-pasan lho, tapi kita pertahankan, makanya anda harus berubah," ucapnya.

Ahok juga mengatakan, kinerja mereka akan dievaluasi selama enam bulan pertama. Selanjutnya, lanjut dia, setelah selesai lelang kepala dinas dan kepala sekolah, pemerintah akan kembali melaksanakan seleksi lurah dan camat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement