Rabu 11 Sep 2013 20:02 WIB

Bima Arya: Kaderisasi Parpol Tidak Serius

Rep: Masamil Huda/ Red: Hafidz Muftisany
Bima Arya
Foto: Republika/Yasin Habibi
Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN BARU – Tidak ada komitmen yang serius dalam membangun regenerasi dan kaderisasi dalam kepemimpinan nasional. Pernyataan itu disampaikan politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya dalam diskusi yang bertajuk ‘Membangun Demokrasi yang Sehat Melalui Kepemimpinan Nasional’.

Bima menjelaskan hal itu bisa dilihat dari alokasi anggaran yang disediakan untuk kegiatan kaderisasi. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa(LDKS) misalnya, anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk itu tak lebih dari 150 juta.

Tetapi anggaran yang untuk baju Walikota dan Wakilnya mencapai 180 juta. “Regenerasi kita terhambat,” katanya dalam diskusi di Rumah Kebangsaan Jalan Pattimura No. 9 Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

Calon Wali Kota Bogor ini menambahkan, bahwa hampir semua partai politik belum optimal dalam melakukan kaderisasi. Padahal kualitas partai itu ada karena proses kaderisasi itu sendiri. Saat ini kita terjebak dalam proses kaderisasi jangka pendek.

“Pemenangan Bupati, Walikota, dan seterusnya,” jelasnya. Harusnya, kata Bima, ada terobosan dalam partai untuk mengalokasikan dana guna proses kaderisasi dalam jangka panjang.

Ia mengatakan regenerasi kepemimpinan Bangsa ini terhambat akibat beberapa hal. Yakni liberalisasi politik, pragmatisme politik, senioritas politik serta oligarki politik. Bima menuturkan bahwa masyarakat tidak mau masuk partai karena citranya partai yang jelek.

Tidak ada contoh yang baik. Bukan karena tidak suka politik, tetapi lebih kepada wadah yang tidak lagi menarik. “Partai harusnya kembali ke khittahnya,” tegasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement