REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para menteri untuk segera menuntaskan semua isu yang dihadapi terkait krisis yang tengah melanda Indonesia saat ini. SBY memberi waktu tiga bulan kepada para menteri untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
"Setiap isu selalu ada solusinya. Jangan jalan di tempat, kalau sudah diputuskan segera jalankan," ujar SBY di Jakarta, seperti dilansir laman setgab.go.id, Selasa (10/9).
SBY menegaskan, jajarannya harus sungguh-sungguh menjalankan 'Paket Agustus'. Dikatakan, sebagian paket sudah berjalan, namun sebagian lain belum dijalankan dengan sepenuhnya.
"Saya ingin dalam waktu tiga bulan ini, rencana investasi yang belum terimplementasikan, harapan saya diselesaikan. Kalau penyebabnya karena belum adanya kesesuaian antara rencana investasi itu dengan kementerian terkait, segera selesaikan. Kerja di kantor, jangan pulang ke rumah kalau belum selesai," tegas SBY.
Terkait stabilitas harga pangan, SBY meminta menteri terkait untuk membuat porsi suplai yang lebih besar dari permintaan. Ia juga meminta para menteri untuk menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dalam menyelesaikan pelemahan rupiah.
"Saya ingin betul dalam waktu tiga bulan ini, apa yang ada dalam MP3EI kalau itu berupa foreign direct investment atau pun peluang investasi untuk dalam negeri, itu konkret apa yang kita tawarkan. Saya tidak ingin mendengar baik dari pemerintah pusat sendiri atau pemerintah daerah kurang memberikan fasilitas, perizinannya lama akhirnya peluang besar itu tidak jadi datang," ujar SBY.
Walau agenda tersebut merupakan jangka menengah, ia berharap untuk tetap benar-benar diimplementasikan. Terutama upaya jangka pendek selama tiga bulan ini, maka perekonomian Indonesia akan membaik.
"Ini saja yang perlu kita garis bawahi. Saya tidak ingin terlalu banyak rapat karena semuanya sudah sangat jelas. Terlalu banyak informasi masuk kepada saya," tuturnya.
Rapat terbatas kabinet ini dihadiri oleh Wapres Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Koperasi Syarif Hasan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Kepala Bappenas/ Menteri PPN, Kapolri, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menlu Marty Natalegawa.