Selasa 10 Sep 2013 10:07 WIB

Tempe dan Tahu Menghilang dari Pasaran

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi mogok pengrajin tempe dan tahu di Yogyakarta mulai terasa pada Selasa (10/9). Tempe dan tahu benar-benar menghilang dari pasaran.

Para pedagang tempe dan tahu di sejumlah pasar tradisional bahkan tak dijumpai berdagang. Di Pasar Giwangan Yogyakarta, pedagang tahu dan tempe tidak dijumpai satupun. Lapak mereka yang biasa banyak tutup tidak ada aktivitas sama sekali. Masyarakat yang biasa membeli tempe beralih ke ikan dan telor.

"Tutup, karena tidak ada barangnya. Katanya berjualan lagi, Kamis depan, ujar Surtini (33) pedagang ikan di Pasar Giwangan Yogyakarta.

Menurutnya, semua pedagang tahu dan tempe tutup tidak berjualan. Karena para pedagang tempe dan tahu tutup, ia kebanjiran pembeli. "Ya Alhamdulillah jadi ramai, dagangan cepat habis," katanya.

Nuriah (28) warga Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta mengaku beralih membeli ikan setelah tahu dan tempe hilang dari pasaran. "Beli ikan saja atau telor, karena tempe tidak ada," ujarnya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement