Senin 09 Sep 2013 20:32 WIB

Fathanah Terima 10 Ribu dolar AS dari Pengusaha Pupuk

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Ahmad Fathanah menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (16/8).
Foto: Antara
Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Ahmad Fathanah menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Green Life Bioscience Billy Gan pernah memberikan uang 10 ribu dolar AS kepada Ahmad Fathanah. Pengusaha pupuk hayati itu mengaku memberikan uang secara cuma-cuma. "Kami sebagai perkenalan dengan Pak Fathanah," kata Billy, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/9). 

Pada 2011, Billy mengaku dikenalkan pada Fathanah oleh Sony Putra Samapta. Dalam pertemuan itu, ada rencana untuk mendirikan PT Prima Karsa Sejahtera atau PT PKS.

Billy mengatakan, Fathanah menunjukkan ketertarikan akan bisnis pupuk. Ia pun membantu Fathanah dan beberapa rekannya untuk mendirikan PT PKS. Billy memberikan pinjaman modal kerja senilai Rp 1 miliar.

Dalam perusahaan tersebut, Fathanah menjabat sebagai komisaris. Baik perusahaan Billy mau pun PT PKS kemudian sempat mengikuti tender di Kementan.

Jaksa penuntut umum mengorek keterangan Billy terkait pemberian 10 ribu dolar AS pada awal perkenalannya dengan Fathanah. Karena beberapa hari setelah pemberian uang itu, Fathanah mempertemukan Billy dengan Luthfi Hasan Ishaaq yang saat itu masih menjabat Presiden Partai Keadilan Sejahtera.

Namun Billy menyangkalnya. "Tidak disebut begitu. Tetapi saya sudah kasih 10 ribu, beberapa hari kemudian, ia (ketemu)," kata dia.

Ketika bertemu Luthfi, Billy mengatakan, tidak banyak terlibat perbincangan. Hanya saja, Luthfi menunjukkan ketertarikan akan bisnis pupuk. Luthfi kemudian mengunjungi pabrik pupuk hayati Billy. "Mungkin satu dua hari (setelah pertemuan itu) ke pabrik," ujar dia.

Mengenai keterkaitan Luthfi dengan proyek di Kementan, Billy tidak mengetahuinya. Ia merasa perusahaannya tidak mendapat bantuan Luthfi dalam pengurusan tender. Baik perusahaan Billy mau pun PT PKS memang tidak berhasil mendapat tender di Kementan itu.

Namun, ia memang sempat berpikir hubungannya dengan Fathanah dan Luthfi bisa membantu. Apalagi Menteri Pertanian Suswono merupakan kader PKS. "Ada pikiran ke situ. Tapi kemampuan kami masih kecil," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement